Perang Dagang Memanas, Harga Emas Semakin Bersinar! Trump vs China Buat Pasar Global Panas Dingin

Dalam notulen rapat terakhir Federal Reserve, para pejabat bank sentral AS menunjukkan kekhawatiran bahwa ekonomi AS bisa mengalami pertumbuhan yang melambat, tapi di sisi lain tetap menghadapi risiko inflasi tinggi.

Beberapa di antara mereka bahkan menyebut bahwa "kompromi sulit" mungkin akan diperlukan dalam waktu dekat misalnya, harus memilih antara menjaga pertumbuhan atau menekan inflasi.

Namun, ada juga risiko bagi emas.

Emas batangan tidak memberikan bunga atau imbal hasil, sehingga jika tekanan inflasi membuat The Fed menahan suku bunga tetap tinggi, maka daya tarik emas bisa menurun di mata investor yang mengincar imbal hasil dari aset lain.

Saat ini, perhatian pasar tertuju pada data Indeks Harga Konsumen (CPI) yang akan dirilis hari ini, dan Indeks Harga Produsen (PPI) yang akan diumumkan pada hari Jumat.

 Kedua data ini penting karena bisa memberikan gambaran lebih jelas mengenai tekanan inflasi di AS, dan bisa mempengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve ke depan.

Sementara itu, harga perak spot naik tipis sebesar 0,2 persen menjadi 31,08 dolar AS per ons.

Di sisi lain, harga platinum justru turun 0,5 persen menjadi 932,81 dolar AS, dan paladium juga melemah 1,2 persen menjadi 922,72 dolar AS.

Baca juga: Harga Emas Melejit Hampir 2 Persen, Dolar Merosot Pasca Tarif Trump Terhadap China!

 (Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)