Timur Tengah

Iran dan AS Siap Berunding Soal Nuklir di Oman di Tengah Bayang-bayang Konflik Regional

Tanda-tanda kesepakatan apa pun dapat membantu meredakan ketegangan di kawasan tersebut, di mana perang Israel di Gaza telah berlanjut dengan kekuatan

Editor: Ansari Hasyim
Istimewa
NUKLIR IRAN - Donald Trump dan Ayatollah Ali Khamenei. Iran mendekati perundingan dengan kecurigaan mendalam mengenai motif Washington, menyusul ancaman berulang Washington akan tindakan militer jika kesepakatan tidak tercapai. 

Terjadi penembakan artileri terus-menerus di berbagai daerah di Jalur Gaza, di utara, di wilayah tengah, dan juga di Selatan, di Rafah dan Khan Younis.

Warga Palestina masih terjebak di bawah reruntuhan, dan sebagian besar yang terluka dan terbunuh adalah wanita dan anak-anak.

Bukan hanya serangan udara yang terus-menerus yang membuat situasi begitu buruk di Jalur Gaza. Namun juga pengungsian massal dan kelaparan massal. Tidak ada satu pun truk yang membawa bantuan, makanan, gas untuk memasak, atau bahan bakar yang memasuki Jalur Gaza selama hampir enam minggu.

PBB: Situasi di Gaza Kini Benar-benar Bencana

Olga Cherevko, anggota staf Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), berbicara kepada Al Jazeera dari Deir el-Balah.

Berikut ini adalah ringkasan dari apa yang dia katakan:

Lebih dari 400.000 orang kini mengungsi hanya dalam waktu tiga minggu.

“Kekurangan air yang sangat parah” dan fasilitas air telah rusak dan hancur, menyebabkan kondisi kebersihan yang “sangat buruk”.

Kehancurannya begitu parah sehingga OCHA tidak dapat memperbaiki semua fasilitas, dan beberapa sumur air saat ini berada dalam area yang berada dalam perintah evakuasi.

OCHA terpaksa mengandalkan pengangkutan air dan telah mendirikan titik-titik air di seluruh Jalur Gaza.

Kurangnya air telah menyebabkan penyebaran ruam kulit dan masalah kesehatan masyarakat, termasuk kutu, tungau, dan kutu rambut.

“Tidak ada sama sekali pasokan yang masuk dalam kurun waktu lebih dari 40 hari,” yang berarti OCHA “kehabisan segalanya, termasuk pasokan medis dan trauma yang penting.”

Israel Cegah Perbaikan Jaringan Pipa Air dan Mengubahnya jadi Alat Genosida

Seorang juru bicara pemerintah kota Gaza mengatakan gangguan berkelanjutan Israel terhadap jaringan pipa Mekorot memperburuk krisis air di Jalur Gaza.

Militer menghentikan aliran air dari perusahaan Israel Mekorot ke Jalur Gaza pada awal April, memutus 70 persen pasokan air di wilayah kantong Palestina itu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved