Perang Gaza
Ledakan Terdengar di Tel Aviv dan Yerusalem setelah Sebuah Rudal Diluncurkan dari Yaman
Tentara pendudukan menambahkan bahwa mereka mendeteksi rudal yang diluncurkan dari Yaman, mencatat bahwa
SERAMBINEWS.COM - Media Israel melaporkan ledakan di wilayah Tel Aviv dan Yerusalem, pada saat tentara Israel mengumumkan aktivasi sirene di beberapa daerah sebagai akibat dari peluncuran rudal dari Yaman.
Tentara pendudukan menambahkan bahwa mereka mendeteksi rudal yang diluncurkan dari Yaman, mencatat bahwa upaya telah dilakukan untuk mencegatnya dan hasilnya sedang diperiksa.
Sementara itu, Front Dalam Negeri Israel mengumumkan bahwa sirene berbunyi di sekitar 300 kota besar dan kecil di Israel tengah.
Dalam konteks ini, polisi Israel mengatakan bahwa mereka sedang melakukan operasi penyisiran untuk mencari kemungkinan lokasi pendaratan rudal, dan meminta warga untuk tetap berada di kawasan lindung.
Channel 12 Israel juga melaporkan bahwa Bandara Internasional Ben Gurion ditutup untuk lepas landas dan mendarat setelah peringatan diaktifkan.
Sementara itu, sumber mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pecahan rudal pencegat jatuh di selatan kota Hebron di Tepi Barat.
Dari 15 Maret hingga Kamis lalu, Amerika melancarkan ratusan serangan ke Yaman, menewaskan 118 warga sipil dan melukai 222 lainnya, kebanyakan dari mereka anak-anak dan perempuan, menurut data yang dikeluarkan oleh kelompok Ansar Allah (Houthi).
Serangan Amerika terjadi setelah perintah yang dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump kepada tentara negaranya untuk melancarkan "serangan besar" terhadap kelompok Houthi, sebelum mengancam untuk "sepenuhnya menghilangkan" itu.
Namun, kelompok itu mengabaikan ancaman Trump dan telah melanjutkan situs pengeboman di dalam Israel dan kapal-kapal di Laut Merah menuju ke sana, sebagai tanggapan atas dimulainya kembali perang pemusnahan Tel Aviv terhadap Palestina di Jalur Gaza.
Israel, dengan dukungan Amerika, terus melanjutkan pemusnahan Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, menyebabkan sekitar 167.000 orang menjadi martir dan terluka, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 11.000 orang hilang, di tengah kehancuran yang meluas dan kehancuran yang meluas. bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain itu, mereka memberlakukan pengepungan yang menyesakkan di Jalur Gaza, mencegah kedatangan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar, yang "menyebabkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya", menurut pemerintah Gaza.(*)
Berton Makanan dan Air tak Bisa Masuk Gaza, Kelaparan Mencengkram Perut Anak-anak, 10 Orang Tewas |
![]() |
---|
Kantor Berita Prancis AFP Desak Israel Izinkan Evakuasi Jurnalisnya dari Gaza karena Kelaparan |
![]() |
---|
Alarm Kelaparan Massal Menyebar Seluruh Gaza, Korban Tewas Berjatuhan, tak Ada Makanan & Bantuan |
![]() |
---|
Kelaparan di Gaza, Jurnalis AFP: Wartawan Terakhir di Gaza akan Mati |
![]() |
---|
Nasib Tawanan Israel tak Diketahui, Brigade Al-Quds Sebut Pengawal Sandera di Gaza Hilang Kontak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.