Perang Gaza

Menlu Mesir: Krisis Kemanusiaan di Gaza Makin Memburuk

Abdelatty menambahkan bahwa kunjungan Presiden Abdel Fattah el-Sisi baru-baru ini ke Qatar dan Kuwait merupakan bagian dari upaya Mesir untuk memberik

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/eye.on.palestine2
MENGANTRE MAKAN - Anak-anak Gaza mengantre makanan di kamp pengungsian. 

SERAMBINEWS.COM - Kondisi kemanusiaan dan medis di Gaza telah menjadi sangat berbahaya karena keputusan Israel untuk menghentikan pengiriman bantuan ke daerah kantong Palestina tersebut pada awal Maret, kata Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty dikutip dari Al Jazeera, Rabu.

Solusi terbaik untuk masalah ini adalah berpegang teguh pada kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani pada bulan Januari untuk membebaskan tawanan yang tersisa dan mengakhiri perang, kata Abdelatty dalam konferensi media bersama dengan mitranya dari Polandia, Radosław Sikorski.

Abdelatty menambahkan bahwa kunjungan Presiden Abdel Fattah el-Sisi baru-baru ini ke Qatar dan Kuwait merupakan bagian dari upaya Mesir untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di Gaza.

Utusan PBB Pertanyakan Mengapa Banyak Jurnalis tidak Berbicara tentang Gaza

Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, menyambut baik surat dari organisasi jurnalis Prancis minggu ini yang menyatakan dukungan bagi rekan Palestina mereka di Gaza.

Namun dia juga mempertanyakan “apa yang harus dilakukan jurnalis lain untuk menentang pembantaian terhadap rekan-rekan mereka”.

Menurut penghitungan Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), setidaknya 175 jurnalis dan pekerja media telah tewas di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, Lebanon, dan Israel sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023. 

Media Palestina menyebutkan angkanya mencapai 210.

Dalam surat mereka yang diterbitkan di Le Monde pada hari Selasa, kelompok jurnalis Prancis mengatakan bukti menunjukkan bahwa jurnalis telah sengaja menjadi sasaran tentara Israel di Gaza.

“Bagi semua pembela hak asasi manusia, satu pengamatan yang jelas: Tentara Israel memberlakukan pemblokiran media di Gaza untuk membungkam, sebisa mungkin, para saksi kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukannya, karena semakin banyak LSM internasional dan badan PBB yang melabelinya sebagai tindakan genosida,” kata mereka.

Gaza Dibombardir Setara dengan Hampir Enam Kali Daya Ledak Bom Hiroshima

Dalam wawancara dengan jurnalis Inggris Owen Jones, profesor emeritus Universitas Bradford Paul Rogers mengatakan kehancuran di Gaza tidak ada bandingannya di era pasca-Perang Dunia II.

Mengutip laporan oleh Scientists for Global Security, Rogers mengatakan sekitar 70.000 ton bahan peledak telah dijatuhkan di Gaza.

"Dulu pada masa Perang Dingin, kita biasa mengatakan satu kiloton setara dengan seribu ton TNT. Sekarang kita menggunakan bahan peledak yang jauh lebih kuat daripada TNT," imbuhnya.

Rogers mengatakan angka ini setara dengan hampir enam kali kekuatan ledakan bom yang dijatuhkan di Hiroshima oleh AS pada tahun 1945.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved