Banda Aceh
UIN Ar-Raniry Kembangkan UMD Corner, Perkuat Peran Kampus dalam Pemberdayaan dan Pembangunan Desa
Selain menjadi pusat kolaborasi, UMD Corner juga berfungsi sebagai etalase produk hasil pengabdian masyarakat...
Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Sara Masroni | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh memperkuat kontribusinya dalam pembangunan masyarakat melalui Universitas Membangun Desa atau UMD Corner. Tahun ini, UMD Corner akan dikembangkan menjadi University Center for Collaboration, Community Service and Continuous Learning (UC4) yang menaungi beberapa unit, termasuk SDGs Center, Unit Survey, Unit GEDSI (Gender Equality, Disability and Social Inclusion).
Koordinator UMD Corner, Prof Eka Srimulyani menyebutkan, unit ini menjadi ruang sinergi untuk memperkuat kontribusi kampus dan masyarakat dalam mendorong kemandirian desa berbasis pengetahuan dan keterlibatan aktif sivitas akademika.
Selain menjadi pusat kolaborasi, UMD Corner juga berfungsi sebagai etalase produk hasil pengabdian masyarakat, mulai dari karya ecoprint penyandang disabilitas, kerajinan tangan khas Aceh, dan produk-produk kreativitas masyarakat lainnya, hingga produk berbasis riset yang dihasilkan untuk mendukung agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk 2030 mendatang.
“Transformasi ini akan memperluas jangkauan program pengabdian, termasuk bidang pendidikan, lingkungan, dan inklusi sosial,” kata Prof Eka dalam keterangannya, Rabu (16/4/2025).
Awalnya, UMD Corner diluncurkan Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Mujiburrahman MAg bertepatan dengan pelaksanaan Aceh International Forum pada 24 Desember 2024 lalu dan turut dihadiri sejumlah perwakilan duta besar negara sahabat. Unit ini merupakan kolaborasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Ar-Raniry dengan KOMPAK (DFAT Australian) lewat model KKN tematik beberapa tahun yang lalu.
Walaupun kolaborasi tersebut sudah selesai, model pengabdian kolaboratif dan tematik ini terus dikembangkan dan melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak secara lebih luas lagi, pemerintah, dunia industri, dan organisasi dan komunitas yang fokus pada isu-isu pemberdayaan.
UMD Corner merupakan pengembangan dari program Universitas Membangun Desa (UMD) yang telah dilaksanakan dalam bentuk Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (KPM) yang sifatnya tematik di berbagai wilayah di Aceh, seperti Aceh Barat, Nagan Raya, dan Pulo Aceh.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman MAg melalui Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Dr Jasafat menyampaikan, program ini merupakan bagian dari visi kampus untuk menjadikan pengabdian sebagai pilar utama pembangunan berkelanjutan dan tergabung kedalam SDGs Center Network (ISCN).
“Peluncuran UMD Corner sejalan dengan visi rektor untuk memperkuat kontribusi universitas dalam pembangunan berkelanjutan di Aceh. Melalui UMD Corner, kami berkomitmen mendukung pengembangan desa, inovasi sosial, dan pemberdayaan masyarakat,” kata Dr Jasafat.
Sementara Sekretaris LP2M sekaligus Manajer Program UC4, Amrullah LLM menjelaskan, pihaknya akan menjalin kemitraan lebih luas, termasuk dengan komunitas lokal, lembaga pendidikan, dan pemerintah daerah ke depan. Saat ini telah menjalin kolaborasi dengan mitra strategis seperti SKALA Australia, DPMG Aceh, PT MIFA, PT BEL, Forum Bangun Aceh (FBA), dan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS).
Beberapa program unggulan yang telah berjalan antara lain pengembangan kerajinan dari enceng gondok di Aceh Barat, pemberdayaan masyarakat pascatambang di Ring I PT MIFA, serta program literasi dan penguatan pendidikan anak-anak di kawasan yang tertinggal melalui program “Balee Carong” di Nagan Raya bersama PT BEL.
Di Pulo Aceh, UIN Ar-Raniry bersama BPKS dan mitra lainnya berfokus pada penguatan kapasitas masyarakat pesisir, serta program pelatihan untuk siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Aceh Jaya bagian dari inisiatif GEDSI, di bawah koordinasi Rahmad Syah Putra. Selain itu, kampus ini juga sedang merancang program Cocopit yang akan dijalankan dalam periode 2025 hingga 2030.
“UMD Corner menjadi jembatan antara kampus dan masyarakat. Ini bukan hanya soal pengabdian, tetapi bagaimana menciptakan perubahan yang berdampak dan berkelanjutan,” pungkasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.