Perang Gaza

Putin Terima Kasih ke Hamas atas Pembebasan Sandera Warga Negara Rusia

Bertemu di Kremlin- warga negara ganda Israel Aleksandr Trufanov dan keluarganya, yang dibebaskan pada bulan Februari, Putin memuji hubungan lama Rusi

Editor: Ansari Hasyim
Foto: Kristina Kormilitsyna, MIA
PUTIN BERTEMU LUKASHENKO - Foto ini diambil dari Kremlin pada Jumat (14/3/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin selama negosiasi dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko (tidak terlihat dalam foto) di Moskow pada Kamis (13/3/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji pada Rabu untuk menghabiskan semua upaya untuk mengamankan pembebasan semua tawanan yang ditahan oleh perlawanan Palestina di Gaza, kantor berita Anadolu melaporkan.

Bertemu di Kremlin- warga negara ganda Israel Aleksandr Trufanov dan keluarganya, yang dibebaskan pada bulan Februari, Putin memuji hubungan lama Rusia dengan rakyat Palestina karena memungkinkan pembebasan Trufanov.

“Tentu saja, kami akan melakukan segala kemungkinan untuk sering meniru keberhasilan tersebut, memastikan bahwa semua orang yang masih menderita kesulitan serupa mendapatkan kembali kebebasannya, kata” Putin.

Mengungkapkan rasa terima kasih kepada kelompok Palestina Hamas karena telah membebaskan Trufanov, Putin tidak membuat penilaian politik tentang situasi yang lebih luas di wilayah tersebut.

“Saya pikir kami harus mengucapkan terima kasih kepada kepemimpinan politik Hamas karena telah mendengarkan seruan kami dan melakukan tindakan kemanusiaan ini — Anda dibebaskan. Saya ingin mengucapkan selamat kepada Anda atas hal itu,” katanya.

Israel yakin 59 tawanan ditahan di Jalur Gaza, 24 di antaranya masih hidup, sementara lebih dari 9.500 warga Palestina mendekam di penjara-penjara Israel, menderita penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis, banyak di antaranya telah meninggal, menurut hak asasi manusia Palestina dan laporan media.

Faksi-faksi perlawanan Palestina di Gaza telah membebaskan puluhan tawanan Israel yang masih hidup dan tewas secara bertahap sebagai imbalan atas pembebasan ratusan tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan genosida di Jalur Gaza yang terkepung, membunuh dan melukai lebih dari 167.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita, serta lebih dari 14.000 orang hilang di bawah reruntuhan.(*) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved