Berita Banda Aceh

Genjot Pembiayaan UMKM, Bank Aceh Salurkan Rp 2,5 Triliun untuk 21 Ribu Nasabah

Jumlah tersebut mengalami peningkatan, dibanding periode sebelumnya dengn total Rp 2,1 triliun untuk 16.600 nasabah pada Maret 2024.

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
For serambinews.com
Pemimpin Divisi Sekretariat Bank Aceh, Iskandar. 

Jumlah tersebut mengalami peningkatan, dibanding periode sebelumnya dengn total Rp 2,1 triliun untuk 16.600 nasabah pada Maret 2024. 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebagai upaya untuk menggenjot pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Aceh, hingga Maret 2025, Bank Aceh mencatat telah menyalurkan Rp 2,5 triliun kepada 21.607 nasabah.  

Jumlah tersebut mengalami peningkatan, dibanding periode sebelumnya dengn total Rp 2,1 triliun untuk 16.600 nasabah pada Maret 2024. 

Pemimpin Divisi Sekretariat Bank Aceh, Iskandar, mengatakan, selain penyaluran pembiayaan, Bank Aceh juga melakukan berbagai upaya lain untuk mendukung UMKM, antara lain penyediaan 35 Gerai UMKM.

"Lalu penyaluran pembiayaan KUR Syariah dan  penyelenggaraan 101 pelatihan kepada 5.954 pelaku UMKM," kata Iskandar di Banda Aceh, Selasa (22/4/2025).

Karenanya, ia menekankan bahwa Gerai UMKM yang didirikan bertujuan untuk mendorong semangat kolaborasi dan memperkuat daya saing produk UMKM.

Pihaknya juga membuat pelatihan UMKM yang diselenggarakan berbasis potensi sumber daya spesifik untuk menciptakan UMKM yang tangguh dan handal.  

“Dalam rangka mendukung agenda pembangunan daerah, Bank Aceh bertekad untuk menjadi motor penggerak perekonomian Aceh melalui UMKM," ujarnya.

Baca juga: Bank Aceh Apresiasi Masjid dan UMKM dengan Layanan Transaksi QRIS Tertinggi

Saat ini lanjutnya, Bank Aceh telah menetapkan strategi penyaluran pembiayaan UMKM tahun 2025 yang meliputi penambahan jumlah Account Officer (AO) dan pengembangan kapasitas AO.

Kemudian Bank Aceh melakukan pemetaan pembiayaan UMKM sesuai potensi daerah, program UMKM Naik Kelas melalui kolaborasi dengan mitra pembiayaan dan optimalisasi potensi gradasi pembiayaan UMKM serta monitoring berkala capaian pembiayaan UMKM.  

Iskandar menjelaskan strategi ini juga mencakup beberapa langkah operasional meliputi identifikasi potensi komoditas unggulan dan pemanfaatan database dari dinas/lembaga instansi terkait, penguasaan ekosistem pasar dari hulu ke hilir, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan.  

Kemudian, fokus pengembangan pada 4 sektor utama pemerintah (pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan), pelatihan AO secara sektoral dan berjenjang, serta penambahan AO baru untuk ekspansi pembiayaan UMKM, kerjasama dengan BPRS, Koperasi, dan LKM Syariah untuk optimalisasi potensi debitur UMKM naik kelas.  

Tak hanya itu Bank Aceh juga melakukan strategi optimalisasi Gerai UMKM di pusat-pusat pasar sebagai media promosi dan akses pembiayaan UMKM dan penyelenggaraan pelatihan dan pembinaan kepada pelaku UMKM untuk penjaringan potensi nasabah pembiayaan UMKM baru (khususnya KUR) dan peningkatan keterampilan pengelolaan usaha.  

Ia menegaskan, sebagai bukti nyata komitmen tersebut, Bank Aceh telah mendokumentasikan keberadaan Gerai UMKM di berbagai pasar, antara lain Pasar Almahirah, Pasar Ulee Kareng, Pasar Lambaro, Pasar Paya Ilang Takengon, Pasar Kuala Simpang, dan Pasar Inpress Lhokseumawe.

“Bank Aceh juga terus melakukan inovasi produk dan aktivitas pembiayaan UMKM," pungkas Iskandar. (*)

Baca juga: Bank Aceh Apresiasi Masjid dan UMKM dengan Layanan Transaksi QRIS Tertinggi


 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved