Berita Nasional

Gubernur Jawa Barat Dapat Ancaman Akan Dibunuh Pakai Bom, Dedy Mulyadi Tak Gentar Hadapi Preman

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menerima ancaman pembunuhan dengan menggunakan bom bunuh diri dari pihak tak dikenal. 

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Yeni Hardika
KOLASE SERAMBINEWS.COM/Pemko Depok
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menerima ancaman pembunuhan dengan menggunakan bom bunuh diri dari pihak tak dikenal.  

Gubernur Jawa Barat Dapat Ancaman Akan Dibunuh Pakai Bom, Dedy Mulyadi Tak Gentar Hadapi Preman

SERAMBINEWS.COM -  Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menerima ancaman pembunuhan dengan menggunakan bom bunuh diri dari pihak tak dikenal. 

Meski situasi ini mengundang keprihatinan banyak pihak, Dedy Mulyadi mengakut tidak gentar menghadapi ancaman tersebut.

Bahkan ia juga tidak akan mengurangi kegiatan di lapangan meskipun mendapat ancaman tersebut.

Ancaman pembunuhan terhadap Gubernur Jawa Barat itu datang dari akun media sosial dengan nama provokatif “Wowo dan Dedi Mulyadi sesat!”.

Akun itu secara terang-terangan mengancam akan membunuh Dedy Mulyadi dengan menggunakan bom

Ancaman tersebut disampaikan melalui kolom Live Chat dalam siaran langsung YouTube milik Dedy Mulyadi pada Senin (21/4/2025) malam.

Dalam komentar yang terus diulang, akun tersebut bahkan mengklaim siap melakukan aksi bom bunuh diri jika rencana pembunuhan awalnya gagal.

“Kalau rencana saya gagal, maka saya akan pergi ke Jabar memakai bom lain yang saya punya itu bom bunuh diri,”

“Saya akan berlari mencari Dedi Mulyadi dan jika sudah ketemu saya akan mendakatinya dan duarr!!!” tulis akun tersebut.

lihat fotoDedi Mulyadi
Dedi Mulyadi

Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi sampai saat ini belum mengambil langkah hukum terhadap ancaman yang diterima dirinya itu.

Ia menyatakan sedang mempertimbangkan keseriusan ancaman tersebut dan akan memutuskan langkah selanjutnya dalam dua hari ke depan, apakah akan melaporkan kasus ini kepada pihak berwenang atau tidak. 

"Saya mau kaji lah apa yang harus saya lakukan terhadap ancaman-ancaman seperti ini, apakah harus lapor atau tidak dilaporkan.

“Nanti saya lihat lah, saya pelajari dulu untung dan ruginya langkah-langkah yang saya lakukan," ungkap Dedi kepada awak media di Gedung Pakuan, Kota Bandung, pada Rabu (23/4/2025), dilansir dari Kompas.com.

Meski menghadapi ancaman, Dedi Mulyadi tidak meminta pengawalan khusus dari pihak kepolisian. 

Ia menegaskan bahwa saat blusukan ke luar daerah, dirinya hanya didampingi oleh ajudan dan petugas protokoler. 

"Saya biasa aja mempercayakan diri bahwa rakyat Jawa Barat melindungi saya, dan saya mempercayakan diri juga pada ajudan atau tim pengamanan dari Polda Jabar yang selama ini nempel di saya sudah relatif cukup," ujarnya. 

Gubernur Jawa Barat ini mengaku telah terbiasa menerima berbagai ancaman, termasuk pembunuhan, sejak menjabat sebagai Bupati Purwakarta. 

Ia menyadari bahwa risiko tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab seorang pemimpin, terutama ketika kebijakan yang diambil tidak disukai oleh sejumlah pihak. 

"Kalau pemimpinnya banyak melakukan langkah-langkah yang dianggap merugikan beberapa pihak, ya pasti ada orang yang tidak suka,”

“Dan orang tidak suka itu bisa jadi ada dua, satu serius, kedua iseng," tuturnya. 

Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk tetap bekerja demi kepentingan masyarakat Jawa Barat, termasuk menutup sejumlah tambang ilegal dan menindak para pelaku premanisme.

Tak sampai 24 jam setelah menerima ancaman pembunuhan tersebut, Dedi Mulyadi diketahui mengunjungi kampung preman di Kota Depok pada Selasa (22/4/2025).

Kunjungan itu dilakukannya setelah terjadi aksi perusakan terhadap mobil polisi oleh oknum anggota organisasi masyarakat (Ormas). 

"Enggak lah saya terus, buktinya kemarin saya datang ke kampung preman di Depok. Artinya saya tuh enggak akan terpengaruh oleh ancaman siapapun," ujar Dedi Mulyadi.

Ancaman yang diterimanya justru semakin meneguhkan Dedi untuk terus bekerja demi kepentingan masyarakat Jawa Barat.

(Serambinews.com/ar)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved