Terungkap! 6 Modus Canggih Kecurangan UTBK SNBT 2025, dari Kamera Mikro hingga Remote Desktop

SERAMBINEWS.COM - Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 yang telah berlangsung selama dua hari diwarnai temuan sejumlah kecurangan yang tergolong canggih dan terorganisir.

Meskipun jumlah kasusnya sangat kecil dibandingkan jumlah peserta secara keseluruhan, panitia menegaskan akan mengambil tindakan tegas terhadap semua bentuk pelanggaran.

Selama dua hari ujian pertama, yakni pada Rabu (23/4/2025) dan Kamis (24/4/2025), tercatat sebanyak 14 kasus kecurangan ditemukan oleh Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).

Pada hari pertama ditemukan sembilan kasus, sementara lima kasus lainnya terjadi di hari kedua. Dari total 196.328 peserta yang mengikuti UTBK pada sesi 1 hingga 4, jumlah kasus tersebut hanya mewakili 0,0071 persen.

Namun, angka kecil ini tetap dianggap serius dan diproses secara mendalam oleh penanggung jawab SNPMB.

Ketua umum dan penanggung jawab SNPMB Edurat Wolok dalam live Youtube SNPMB ID pada Jumat (25/4/2025) menjelaskan bahwa berbagai modus baru kecurangan yang ditemukan menunjukkan bahwa para pelaku telah memanfaatkan teknologi secara tidak etis.

Baca juga: 861.000 Peserta Bersaing untuk 259.000 Kursi PTN: Catat 8 Kesalahan Fatal Saat Tes UTBK SNBT 2025

Bentuk-bentuk kecurangan ini melibatkan perangkat keras dan perangkat lunak yang sulit terdeteksi oleh pengawasan konvensional.

Berikut Beberapa Modus Kecurangan yang Terungkap:

• Perekaman Layar (Desktop Recording)

Beberapa peserta diketahui merekam soal ujian langsung dari layar komputer menggunakan aplikasi perekam desktop yang terpasang secara tersembunyi.

Cara ini dilakukan untuk menyimpan soal dan menyebarkannya setelah ujian berlangsung.

• Remote Desktop

Modus ini melibatkan pihak ketiga yang mengendalikan komputer peserta dari jarak jauh menggunakan akses remote desktop. Dengan cara ini, ujian seolah dikerjakan oleh orang lain yang lebih ahli.

• Penggunaan Kamera Mikro di Tubuh

Beberapa peserta menyembunyikan kamera mikro pada bagian tubuh tertentu, seperti di balik behel gigi atau di bawah kuku. Kamera-kamera ini berukuran sangat kecil sehingga sulit terdeteksi oleh pengawas.

• Kamera Mikro di Pakaian

Selain pada tubuh, kamera mikro juga disembunyikan di pakaian peserta, seperti pada kancing baju dan ikat pinggang. Perangkat ini dirancang agar tidak memicu alarm saat melewati alat deteksi logam.

• HP Tersembunyi di Sepatu atau Ditempel di Tubuh

Modus klasik ini kembali muncul, di mana peserta membawa ponsel tersembunyi di dalam sepatu atau menempelkannya di bagian tubuh yang tidak terdeteksi oleh pengawas.

Baca juga: 861.000 Peserta Bersaing untuk 259.000 Kursi PTN: Catat 8 Kesalahan Fatal Saat Tes UTBK SNBT 2025

• Pemilihan Lokasi Ujian Jauh dari Domisili 

Tim SNPMB juga menemukan adanya peserta yang secara mencurigakan memilih lokasi ujian yang sangat jauh dari sekolah atau tempat tinggalnya.

Misalnya, siswa yang berasal dari Makassar justru memilih lokasi ujian di Kalimantan, padahal pilihan kampusnya berada di Jawa.

Dalam beberapa kasus, pemilihan lokasi ini diduga dilakukan untuk mempermudah kerja sama dengan pihak tertentu yang mendukung kecurangan.

Seluruh kasus yang ditemukan saat ini masih dalam proses investigasi mendalam, termasuk kemungkinan keterlibatan pihak eksternal, baik dari dalam sistem pendidikan maupun dari jaringan lain yang menawarkan jasa kecurangan.

Klarifikasi Terkait Isu Bocornya Soal UTBK

Di tengah maraknya video dan tangkapan layar soal UTBK yang tersebar di media sosial, panitia pelaksana menegaskan bahwa tidak ada kebocoran soal yang terjadi.

Sistem penyusunan soal UTBK dirancang sedemikian rupa agar setiap sesi ujian memiliki soal yang berbeda.

Baca juga: Gagal UTBK SNBT? 18 PTN Ini Buka Jalur Mandiri Pakai Nilai UTBK 2025

Dengan lebih dari 23 sesi ujian, panitia telah menyiapkan puluhan set soal yang unik dan tidak saling tumpang tindih.

Selain itu, sistem komputer yang digunakan untuk ujian juga tidak terkoneksi dengan internet, sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya peretasan atau pengambilan soal secara digital sebelum ujian berlangsung.

Soal-soal yang sempat beredar diduga berasal dari hasil perekaman langsung oleh peserta saat ujian berlangsung, bukan dari kebocoran sebelum ujian.

Panitia juga menjelaskan bahwa sebagian soal memang sengaja dibuat serupa antar sesi sebagai bagian dari strategi penyeimbang atau standarisasi.

Namun, soal-soal serupa ini memiliki sistem penilaian yang berbeda dan dalam banyak kasus, jawaban atas soal tersebut tidak akan dinilai jika ditemukan berulang.

Hal ini dilakukan untuk menjaga keadilan dan kualitas penilaian antar peserta dari sesi yang berbeda.

Baca juga: Termasuk Universitas Syiah Kuala, Cek Pusat UTBK SNBT 2025 di Aceh

Tindakan Tegas terhadap Pelaku Kecurangan

Panitia menegaskan bahwa peserta yang terbukti melakukan kecurangan akan langsung didiskualifikasi dari seluruh jalur masuk perguruan tinggi negeri, termasuk jalur SNBT, SNBP, dan seleksi mandiri.

Sanksi ini diberlakukan sebagai bentuk komitmen untuk menjaga integritas seleksi nasional. Saat ini, investigasi masih terus dilakukan untuk mengungkap jaringan atau oknum yang terlibat.

Panitia juga telah mengantongi data dan bukti yang cukup untuk menindaklanjuti kasus-kasus yang mencurigakan, termasuk peserta yang memilih lokasi ujian dengan pola yang tidak lazim.

Dengan penanganan serius ini, SNPMB berharap proses UTBK SNBT 2025 tetap berlangsung adil dan bersih hingga hari terakhir ujian.

(Serambinews.com/Gina Zahrina)