Abdya
Warkop di Abdya Rata-Rata Pasok Bubuk Kopi dari Banda Aceh, Pelaku Usaha Dukung Rencana Pemkab
Suhaimi sangat mendukung rencana Pemerintah Abdya yang ingin mengembangkan tanaman kopi di daerah setempat....
Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Pertumbuhan usaha warung kopi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini.
Namun, untuk bahan baku berupa bubuk kopi masih di pasok dari luar Abdya, yaitu Banda Aceh.
Owner SH Kupi, Suhaimi, kepada Serambinews.com, Jumat (25/4/2205) mengatakan, untuk kebutuhan bubuk kopi di warung kopi miliknya menghabiskan 150 kilogram per bulan.
"Setiap harinya kita menghabiskan 5 kilogram bubuk kopi jenis Robusta, kalau per bulan mencapai 150 kilo. Bahannya kami beli dari Banda Aceh. Rata-rata warung kopi di Abdya juga sama, bahannya dari Banda Aceh," kata Suhaimi.
Alasannya membeli bubuk kopi dari Banda Aceh, kata Suhaimi, karena di Abdya belum ada biji kopi Robusta yang sesuai dengan standar. Selain itu, mesin roasting kopi juga masih terbatas.
"Kopi hasil roastingnya juga tidak sama. Maka kita memilih untuk membeli dari Banda Aceh, sehingga kualitas kopi tetap terjaga, apalagi mayoritas masyarakat Abdya penikmat kopi," ujarnya.
Suhaimi sangat mendukung rencana Pemerintah Abdya yang ingin mengembangkan tanaman kopi di daerah setempat.
Menurutnya, selain membuka lapangan kerja baru, juga bisa menghemat biasa pemilik warung kopi.
"Harapan kita, tanaman kopi ini memang harus dikembangkan di Abdya, selain bernilai ekonomi bagi masyarakat, juga berdampak pada warung-warung kopi, minimal kita tidak lagi mengeluarkan ongkos kirim bubuk kopi seperti halnya membeli dari Banda Aceh," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.