Sosok Deviyani, Satu-Satunya Perempuan di DPRK Abdya, Pernah Tolak Saat Diajak Terjun Ke Politik

Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Dalam dunia politik, Deviyani, masih tergolong pemain baru. 

Ia muncul pada perhelatan Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024 lewat Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia.

Meskipun demikian, wanita kelahiran Banda Aceh, 2 Oktober 1978 itu, tidak asing lagi bagi masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terutama di Kecamatan Susoh, Blangpidie, dan Jeumpa.

Istri dari Salwin Saleh ini, awalnya menempuh pendidikan di TK Hang Tuah Sabang, SDN 16 Banda Aceh, SMPN 3 Banda Aceh, SMUN 2 Banda Aceh, dan terakhir menamatkan gelar S1 (SE.I) di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Tamiang.

“Dari kecil kami sudah merantau, karena ikut papa bertugas sebagai seorang polisi,” kata Deviyani kepada Serambinews.com, Minggu (27/4/2025).

Setelah menyelesaikan kuliah, ibu dari Muhammad Rizqa Ashraf, Talitha Sani, Shabilla Ath Thallia, Adila Qanita Fitri, dan Ashilla Khamsa Azqiyya ini, kembali ke Banda Aceh. 

Baca juga: Pansus Komisi III DPRK Abdya Minta Dinas PUPR Tindak Lanjuti Pembangunan Pasar Modern

Saat itu, ia membantu berjualan baju di butik milik tantenya. Hingga akhirnya, ia dipertemukan dengan seorang pemuda gagah asal Abdya, Salwin Saleh.

Setelah menikah, Deviyani, hingga kini menetap di Desa Pante Pirak, Kecamatan Susoh, Kabupaten Abdya. 

Di awal menginjakkan kaki di Bumoe Breuh Sigupai, perempuan ramah dan mudah senyum ini hanya menjadi sosok Ibu Rumah Tangga (IRT).

“Waktu itu saya hanya menjadi IRT, bahkan belum pernah terpikirkan untuk masuk ke dalam dunia politik. 

Karena merasa suntuk di rumah, saya minta ke suami untuk jualan perobatan rumah tangga. Alhamdulillah usaha itu berjalan lancar,” ucap Deviyani.

Selain fokus pada usaha perabotan rumah tangga, Direktur Wins Meubel itu, juga aktif dalam kegiatan sosial, apalagi suaminya Salwin Saleh adalah sosok yang memiliki jiwa sosial tinggi, dan dihargai di tengah-tengah masyarakat.

Pada tahun 2017 lalu, Deviyani pernah didatangi salah satu petinggi partai politik nasional untuk diajak bergabung bersama mereka. 

Namun, Direktur PT. Gunong Cut Meugah itu belum tertarik untuk terjun ke dunia politik.

Hingga akhirnya, pada tahun 2023, suaminya Salwin Saleh menerima mandat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Gelora Kabupaten Abdya. 

Deviyani pun mengambil bagian sebagai Bendahara di partai tersebut.

Baca juga: VIDEO - Dua Pemuda Abdya Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Paving Blok

Pada Pileg 2024 lalu, perempuan dengan motto “Hidup adalah Perjuangan. Mau Hidup Aman dan Nyaman Saja, itu Nanti di Syurga” ikut menjadi salah satu kontestan dari daerah pemilihan (dapil) 1 Abdya (Blangpidie, Susoh, dan Jeumpa). 

Saat itu, Deviyani berhasil memperoleh 1.157 suara, dan menjadi pemenang di partainya, serta menjadi satu-satunya perwakilan perempuan di lembaga DPRK Abdya periode 2024-2029.

Meskipun sekarang sudah menjabat sebagai anggota DPRK Abdya, sosok Deviyani tidak berubah. 

Ia tetap menjadi Deviyani seperti yang dikenal sebelumnya.

“Alhamdulillah, saya tetap seperti dulu, tidak berubah. Yang terpenting adalah bagaimana saya menjalin komunikasi dan juga membangun hubungan baik dengan masyarakat, seperti sebelumnya,” kata Deviyani.

Kepada perempuan Abdya, Deviyani berpesan agar tidak pantang menyerah. 

Sebab semuanya memiliki peluang dan kesempatan yang sama, dengan tidak melupakan kodratnya sebagai seorang perempuan.

“Maka walaupun hari ini saya di DPRK, tapi kewajiban sebagai seorang istri tetap dilaksanakan dengan baik, termasuk kalau mau bepergian, minta izin dulu ke suami,” pungkas Deviyani. (*)

Baca juga: Dokter Tanpa Batas: 70 Persen Korban Luka Bakar di Gaza Adalah Anak-anak