Perang Gaza

Netanyahu kembali Tolak Gagasan Negara Palestina, Sebut Ide Bodoh

Inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002 mengakui Israel atas pendirian negara Palestina di Tepi Barat dan Gaza yang

Editor: Ansari Hasyim
Tangkap Layar AP Photo/Ohad Zwigwenberg
PM ISRAEL - PM Israel Benjamin Netanyahu saat berbicaradi Yerusalem, 2 Januari 2025. 

SERAMBINEWS.COM - Perdana menteri Israel mengatakan mendirikan negara Palestina tidak akan mengarah pada perdamaian.

“Idenya adalah kebodohan, tidak lebih dari kebodohan,” katanya.

Netanyahu menambahkan bahwa Israel telah memutuskan untuk berkeliling Palestina dan tuntutan mereka untuk sebuah negara dan bernegosiasi langsung dengan negara-negara Arab untuk menjalin hubungan formal dengan mereka.

Inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002 mengakui Israel atas pendirian negara Palestina di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Namun Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko menandatangani perjanjian diplomatik dengan Israel pada tahun 2020 meskipun pendudukan terus berlanjut. 

Sudan juga setuju untuk bergabung dalam perjanjian normalisasi, namun belum menjalin hubungan resmi dengan Israel.

Lebih 65 Persen Korban di Gaz yang Dibantai Israel Adalah Perempuan, Anak-anak, Lansia

Kantor Media Pemerintah di Gaza telah merilis angka baru tentang korban perang Israel di Jalur Gaza.

Dikatakan lebih dari 65 persen dari 52.243 orang yang dibunuh oleh Israel adalah perempuan, anak-anak dan orang tua. Lebih dari 18.000 adalah anak-anak dan lebih dari 12.400 adalah perempuan.

Israel telah memusnahkan lebih dari 2.180 keluarga Palestina, di mana ayah, ibu, dan seluruh anggota keluarga dibunuh, dan Israel telah melenyapkan lebih dari 5.070 keluarga Palestina tambahan, sehingga hanya menyisakan satu anggota yang masih hidup di setiap“, kata kantor tersebut.

Israel juga telah membunuh lebih dari 1.400 dokter dan petugas kesehatan, sekitar 113 anggota pertahanan sipil, serta 212 jurnalis dan pekerja media.

Lebih dari 750 petugas keamanan yang menjaga konvoi bantuan juga telah tewas.

GAZA TERKINI - Israel Bunuh 70 Warga Gaza dalam Sehari, Kelaparan Kian Menghantui Dimana-mana


Perang Israel dengan Pejuang Kemerdekaan Palestina Hamas telah berlangsung 570 hari sejak operasi darat yang dilancarkan militer Israel ke Jalur Gaza hingga meluas ke Tepi Barat yang diduduki.

Berikut adalah rangkuman peristiwa penting yang terjadi selama 24 jam terakhir dikutip dari laporan oulet berita Al Jazeera: 

Petugas medis di Gaza mengatakan pasukan Israel telah membunuh 17 warga Palestina dalam serangan dini hari, sehari setelah menewaskan sedikitnya 53 orang di seluruh Jalur Gaza.

Ketakutan akan kelaparan semakin meningkat karena blokade total Israel terhadap semua makanan dan bantuan ke Gaza melewati minggu kedelapan.

Amerika Serikat mengebom Sanaa Yaman, menyerang tiga rumah dan menewaskan sedikitnya delapan orang.

Setidaknya 52.243 warga Palestina telah dipastikan tewas dan 117.639 luka-luka di dalamnya Perang Israel di Gaza sejak dimulai 18 bulan yang lalu. Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui korban tewas kepada lebih dari 61.700, mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan dianggap tewas.

Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan 7 Oktober 2023 yang dipimpin Hamas, dan lebih dari 200 orang ditawan.

Pasukan Israel membunuh 10 orang di Gaza utara

Rekan-rekan kami di Al Jazeera Arab melaporkan bahwa pasukan Israel telah menyerang rumah keluarga Abu Mahadi di kamp pengungsi Jabalia, menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai beberapa lainnya.

Pasukan Israel membunuh 17 warga Palestina dalam serangan menjelang fajar

Sumber-sumber medis mengatakan pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 17 orang dalam serangan sejak tengah malam.

Gaza di ambang kelaparan

Badan-badan bantuan di Gaza memperingatkan “kondisi kelaparan skala penuh” di seluruh Jalur Gaza karena Israel telah memblokir masuknya semua barang, termasuk makanan, air dan obat-obatan, sejak 2 Maret.

Inilah yang dikatakan badan makanan PBB dalam pembaruan terbarunya:

Seluruh stok Program Pangan Dunia (WFP) di Gaza kini telah habis sepenuhnya.

Semua toko roti yang didukung WFP telah tutup, memutus akses roti bagi 800.000 orang.

Semua distribusi reguler, termasuk paket makanan, telah dihentikan, dan persediaan terakhir yang tersisa telah dikirim ke dapur makanan panas diperkirakan akan habis dalam beberapa hari.

Di pasar, barang-barang kebutuhan pokok seperti daging, telur, dan produk susu sebagian besar tidak tersedia. Harga telah melonjak, dengan tepung naik sebesar 450 persen, dan biaya makanan secara keseluruhan naik sebanyak 1.400 persen.

Pasar beroperasi dengan kapasitas kurang dari 40 persen, dengan saham kemungkinan akan bertahan hingga dua minggu lebih lama. 

Lebih dari 116.000 metrik ton makanan WFP – cukup untuk memberi makan satu juta orang hingga empat bulan – ditempatkan di luar Gaza dan siap untuk dikirim.(*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved