Harga Emas

Harga Emas Terjun Bebas! Ketegangan Dagang Mereda, Investor Berbalik Arah

"Situasi pasar global terlihat semakin stabil belakangan ini, karena para pelaku pasar mulai optimis bahwa ketegangan dagang yang paling buruk mungkin

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
For Serambinews.com
HARGA EMAS - Harga emas turun pada hari Selasa (29/04/2025) 

Harga Emas Terjun Bebas! Ketegangan Dagang Mereda, Investor Berbalik Arah

SERAMBINEWS.COM-Harga emas turun pada hari Selasa (29/04/2025), karena ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan negara mitra dagangnya mulai mereda.

 Hal ini membuat emas, yang biasanya dibeli sebagai aset aman saat situasi global tidak menentu, menjadi kurang menarik bagi investor.

Saat ini, perhatian pasar beralih ke data ekonomi Amerika Serikat yang akan segera dirilis, karena data ini akan memberi petunjuk arah kebijakan suku bunga dari bank sentral AS, Federal Reserve.

Dilansir dari kantor berita Reuters (29/04/2025), harga emas di pasar spot tercatat turun 0,4 persen menjadi 3.329,12 dolar AS per ons pada pukul 02.11 GMT. 

Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat juga turun 0,2 persen menjadi 3.342,40 dolar AS per ons.

"Situasi pasar global terlihat semakin stabil belakangan ini, karena para pelaku pasar mulai optimis bahwa ketegangan dagang yang paling buruk mungkin sudah berlalu. Ini terlihat dari adanya pernyataan yang lebih positif terkait kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang," ujar Yeap Jun Rong, ahli strategi pasar dari IG.

Baca juga: Harga Emas di Banda Aceh Terus Turun, Berikut Rincian Harga per Mayam Edisi 28 April 2025

Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, mengatakan pada hari Senin bahwa beberapa negara mitra dagang utama AS telah menyampaikan proposal yang ia sebut "sangat bagus" untuk menghindari tarif dari AS.

Ia menambahkan bahwa India kemungkinan akan menjadi salah satu negara pertama yang menyelesaikan kesepakatan tersebut.

Selain itu, pemerintah Tiongkok juga mengambil langkah baru dengan mengecualikan beberapa produk asal AS dari daftar tarif balasan mereka.

Menurut Bessent, hal ini menunjukkan bahwa Tiongkok memang ingin menurunkan ketegangan perdagangan.

Pemerintahan Presiden Donald Trump juga dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan baru pada hari Selasa untuk mengurangi dampak dari tarif otomotif.

Salah satu langkah yang akan diambil adalah menurunkan tarif pada suku cadang mobil asing yang digunakan untuk produksi mobil di dalam negeri.

Meski ketegangan dagang mereda, sebagian besar ekonom dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters memperingatkan bahwa risiko resesi global tetap tinggi pada tahun ini.

Baca juga: Update Harga Emas Antam di Banda Aceh per Tanggal 28 April 2025

Banyak dari mereka menyalahkan tarif-tarif Trump yang dianggap telah melemahkan semangat dan kepercayaan pelaku bisnis.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved