Aceh Barat
Krueng Bubon Butuh Normalisasi Menyeluruh Demi Kurangi Luapan Banjir ke Rumah dan Sawah Warga
Air sungai yang kerap meluap telah menjadi momok tahunan bagi warga, merendam rumah-rumah mereka, melumpuhkan aktivitas sehari-hari...
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Sungai Krueng Bubon, yang melintasi Kecamatan Samatiga dan Kecamatan Bubon, Kabupaten Aceh Barat, kini kian menjadi sumber kekhawatiran warga. Bukan karena keindahannya, melainkan karena potensi banjir yang terus mengintai setiap musim hujan tiba.
Air sungai yang kerap meluap telah menjadi momok tahunan bagi warga, merendam rumah-rumah mereka, melumpuhkan aktivitas sehari-hari, serta menenggelamkan lahan persawahan yang menjadi sumber penghidupan utama.
Kondisi ini diperparah oleh pendangkalan sungai yang semakin parah. Ditumbuhi eceng gondok, rerumputan liar, bahkan tumpukan sampah yang menghambat aliran air, Krueng Bubon berubah dari aliran kehidupan menjadi ancaman bencana.
Keuchik Leukeun, Kecamatan Samatiga, Kamaruzzaman, kepada Serambinews.com, Minggu (4/5/2025), menyuarakan harapan besar masyarakat terhadap perhatian serius pemerintah. Ia menegaskan bahwa normalisasi sungai saat ini masih dilakukan secara manual, hanya di beberapa titik, dengan tenaga warga dan tanpa dukungan alat berat.
"Ini tidak cukup. Sungai masih dangkal, dan tiap hujan deras, kami cemas. Air naik, sawah terendam, rumah warga sebagian tergenang. Kami butuh normalisasi yang sesungguhnya dengan pengerukan total menggunakan alat berat," harap Kamaruzzaman.
Menurutnya, melihat realita di lapangan, kebutuhan normalisasi tidak bisa lagi ditunda. Pemerintah daerah dan pusat perlu bergandengan tangan untuk menurunkan alat berat dan segera melakukan pengerukan total.
Hal serupa juga diungkapkan Keuchik Rangkileh, Umar Dani. Ia mengatakan bahwa Krueng Bubon bukan hanya aliran air biasa, melainkan juga sumber kehidupan. Di sanalah warga menggantungkan harapan, mencari ikan dan udang, sebagai bagian dari ekonomi rumah tangga.
"Ketika banjir datang, terkadang tanaman gagal panen, rumah tergenang, dan penghasilan harian dari sungai pun berkurang. Kami mohon agar sungai ini dinormalisasi secara menyeluruh agar dapat mengurangi potensi banjir," tegas Umar Dani.
Masalah Krueng Bubon bukan sekadar proyek pembangunan atau perbaikan infrastruktur, melainkan menyangkut hak dasar warga untuk hidup aman dan sejahtera.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.