Luar Negeri
Terungkap! China Memborong Emas disaat Harga Melonjak, Ternyata Ini Tujuannya
Di balik kenaikan harga emas ini, para analis menyoroti satu faktor utama yaitu permintaan besar-besaran dari China.
“Geopolitik yang kompleks dan ketidakpastian ekonomi semakin menegaskan peran emas sebagai lindung nilai dan pelindung nilai kekayaan,” tulis asosiasi tersebut.
Baca juga: Update Harga Emas Murni, London & Paon di Lhokseumawe Per 3 Mei 2025, Turun Rp 30 Ribu/Mayam
Berapa Cadangan Emas China Sebenarnya?
Meski bank sentral China secara rutin melaporkan cadangan emasnya kepada Dana Moneter Internasional (IMF), para analis meragukan keakuratannya.
Menurut data World Gold Council, cadangan resmi emas China tercatat sekitar 2.292 ton per Maret 2025.
Namun, sejumlah pengamat meyakini angka sesungguhnya bisa melampaui 30.000 ton.
"Tak ada yang benar-benar tahu seberapa besar emas yang disimpan oleh pemerintah China," kata Ash. "Dan itu membuatnya mustahil untuk diperkirakan secara pasti."
Diversifikasi dari Dollar AS
China tidak hanya mengumpulkan emas. Negara ini juga gencar mengembangkan instrumen keuangan alternatif, seperti Exchange-Traded Funds (ETF).
Dalam tiga pekan pertama April saja, dari sekitar 6 miliar dollar AS arus masuk ETF ke Asia, China menyumbang 5,8 miliar dollar AS.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap ekonomi Amerika Serikat.
"Memegang emas membantu China memitigasi risiko akibat ketergantungan yang terlalu besar pada aliran perdagangan, pembayaran, dan investasi berbasis dolar AS," ujar Cavatoni.
Ash bahkan menyebut langkah ini sebagai "sinyal perlawanan" terhadap dominasi dolar. "Memiliki emas adalah antitesis dari memegang dolar AS," ujarnya.
Ia juga mengkritik ketidakpastian kebijakan ekonomi AS di bawah Trump, yang kerap berubah mendadak dan diumumkan melalui media sosial.
Peter Schiff, analis keuangan senior dan pengamat pasar emas, menyebut bahwa China kini semakin banyak memindahkan cadangan kekayaannya dari dolar AS ke aset lain seperti emas, euro, poundsterling, serta surat utang Eropa.
Puluhan Mayat Berjajar di Belakang RS Sweida Suriah, Sebagian Besar Jenazah Mulai Membusuk |
![]() |
---|
Kisah Al-Waleed, Pangeran Arab 2 Kali Gerakkan Tubuh Selama 20 Tahun Koma, Wafat di Usia 36 Tahun |
![]() |
---|
Inna Lillahi, 20 Tahun Koma, Pangeran Arab Saudi Al-Waleed Bin Khaled Dinyatakan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Trump Umumkan Tarif Impor 19 Persen untuk Indonesia, Barang AS Bebas Bea Masuk ke RI |
![]() |
---|
Pesawat Jatuh di Bandara London, Kobaran Api Membumbung, Saksi Mata Ungkap Detik-detik Kejadian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.