Breaking News

Luar Negeri

Terungkap! China Memborong Emas disaat Harga Melonjak, Ternyata Ini Tujuannya

Di balik kenaikan harga emas ini, para analis menyoroti satu faktor utama yaitu permintaan besar-besaran dari China.

Editor: Faisal Zamzami
(Dok. Humas PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM )
EMAS - Di balik kenaikan harga emas ini, para analis menyoroti satu faktor utama yaitu permintaan besar-besaran dari China. 

"Kita sedang menghadapi masalah besar sebagai negara," kata Schiff. "Karena defisit anggaran yang terus menumpuk kini mulai menunjukkan dampaknya."

 

Ke Mana Arah Harga Emas?

Lonjakan harga emas belakangan ini mendorong lembaga keuangan untuk memperbarui proyeksi mereka.

Goldman Sachs memprediksi harga emas bisa mencapai 3.700 dollar AS per ounce di akhir tahun ini.

JPMorgan bahkan memproyeksikan harga bisa menembus 4.000 dollar AS pada kuartal kedua 2026.

Namun, menurut Cavatoni, ketidakpastian yang mendorong harga emas saat ini juga menjadi penghambat utama untuk kenaikan berikutnya.

"Risiko dan volatilitas masih sangat tinggi. Itu sebabnya investor terus mencari perlindungan di tengah kondisi global yang tidak menentu," katanya.

Baca juga: Profil Warren Buffett, CEO Berkshire Hathaway, Kekayaan Rp 2.771 Triliun, 99 Persen untuk Amal

Baca juga: Update Harga TBS Kelapa Sawit di PMKS Aceh Singkil, Tertinggi Rp 2.850 Per Kilogram, Ini Datanya 

Baca juga: Pria Beristri Rekam Tetangga yang sedang Ganti Pakaian Lewat Jendela, Ibu Mertua Juga Jadi Korban

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved