Hasil Tangkapan Minim, Ratusan Nelayan di Pidie Tetap Konsisten & Kukuh Arungi Lautan Demi Keluarga 

Laporan Idris Ismail I Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Suasana pagi pada Selasa (6/5/2025) usai Subuh, begitu cerah. 

Mentari mulai terbit dari ufuk timur. 

Ratusan nelayan asal berbagai gampong dalam beberapa kecamatan di Kabupaten Pidie mulai bergegas merapat ke dalam boat berukuran 20 Gross Ton (GT).

Di muara dermaga Kuala Pantai Pelangi, Kota Sigli, empat boat telah menanti likit waktu untuk berlabuh menjaring ikan di laut lepas. 

Persiapan berupa es balok, Bahan Bakar Minyak (BBM) serta logistik sarapan terus dimuat. 

Para pencari nafkah buat keluarga itu pantang menyerah dalam menggais reseki. 

Seperti diakui salah seorang dari ratusan nelayan di Pidie, M Thalib (56), nelayan asal Kota Sigli kepada Serambinews.com, Selasa (6/5/2025), mengatakan, perjalanan untuk menggais rezeki berupa beragam jenis ikan, baik dencis maupun teri, yang dilakukan saban hari dengan jarak antar 2 sampai 3 mil.

“Sayangnya hasil perolehan tangkapan nelayan sangat minim dibandingkan dua bulan sebelumnya," ujar M Thalib dengan nada lirih.

Katanya, hasil tangkapan hanya 1 sampai 2 ton fiber saja, berupa jenis ikan dencis dan teri. 

Kendati demikian, para nelayan tetap konsisten melakukan aktivitas melaut demi memenuhi kebutuhan atau nafkah buat keluarga. 

Ya, saban hari hanya memperoleh uang setelah berbagi, rata-rata Rp 70.000 hingga Rp 100.000 saban hari. 

Dijelaskan juga, walau minim perolehan hasil tangkapan yang hanya bisa mengakomodasi biaya operasional boat serta para awak nelayan, namun tak menyurutkan semangat untuk menggais ekonomi di sektor laut.

“Walau sangat minim rutinitas ini tak menyurutkan animo kami," ungkapnya.(*)