Aceh Barat

Putri Aceh Barat Tampil di Ajang Internasional Thailand, Angkat Isu Pandemi dalam Tari Kontemporer

Acara berskala internasional ini mengusung tema "The Rise of Independent Art: Decentralizing Creative Space", dan diikuti oleh seniman-seniman dari...

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Eddy Fitriadi
zoom-inlihat foto Putri Aceh Barat Tampil di Ajang Internasional Thailand, Angkat Isu Pandemi dalam Tari Kontemporer
Foto For Serambi
Nana Noviana, M.Sn, Koreografer. Putri Aceh Barat Tampil di Ajang Internasional Thailand, Angkat Isu Pandemi dalam Tari Kontemporer.

Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Kebanggaan kembali hadir dari dunia seni pertunjukan Aceh Barat. Nana Noviana, M.Sn, seorang koreografer muda berbakat dan alumni Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, sukses menampilkan karya tari kontemporernya berjudul "Na-Tan" dalam ajang bergengsi The 6th International Symposium on Creative Fine Arts (ISCFA) 2025 yang digelar di Prem Music Auditorium, Thaksin University, Songkhla, Thailand, pada 28-29 April 2025 lalu.

Acara berskala internasional ini mengusung tema "The Rise of Independent Art: Decentralizing Creative Space", dan diikuti oleh seniman-seniman dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Italia, Meksiko, Polandia, Rumania, Tiongkok, Jepang, India, Australia, Indonesia, Iran, dan tuan rumah Thailand. Dari Indonesia, Nana menjadi salah satu wakil terpilih di bidang performing arts setelah melalui proses kurasi dan presentasi karya selama tiga bulan, sejak Januari hingga Maret 2025 secara daring.

Karya "Na-Tan" yang digarap oleh Nana bersama para penari Verdy Junanda, Citra Yuliani Putri, dan Jihan Valencia, berangkat dari refleksi atas pandemi COVID-19 yang melanda dunia beberapa tahun lalu. Dalam penjelasannya, Nana menguraikan bahwa kata "Na" berarti "ada" simbol dari kehadiran makhluk ciptaan Tuhan dalam wujud kecil namun nyata seperti virus. Sementara "Tan" berarti "tidak ada" mewakili sesuatu yang tak terlihat namun keberadaannya sangat terasa.

Tanda penghubung (-) dalam judul menggambarkan relasi antara dunia kasat mata dan tak kasat mata, sebuah kontemplasi artistik yang kuat dan relevan terhadap pengalaman kolektif masyarakat dunia.

“Saya merasa bersyukur dan bangga bisa membawa nama Aceh Barat dan Indonesia ke panggung seni dunia, meski melalui online event. Karya ini saya dedikasikan untuk daerah yang selalu menjadi sumber inspirasi saya,” ujar Nana kepada Serambinews.com, Selasa (6/5/2025).

Penampilan tari kontemporer "Na-Tan" mendapat perhatian khusus dari para penggagas ISCFA 2025 berkat kekuatan konsep, teknik koreografi, serta narasi budaya yang dikemas dalam bentuk artistik dan emosional. Keikutsertaan Nana dalam ajang ini tidak hanya membanggakan secara personal, tetapi juga mengangkat eksistensi seni Aceh di kancah global.

ISCFA sendiri merupakan forum seni tahunan yang mempertemukan para seniman muda dari seluruh dunia untuk berbagi gagasan, memperkenalkan karya, dan menjalin kolaborasi lintas budaya dan negara.

Keberhasilan Nana Noviana dalam ajang internasional ini menjadi bukti bahwa kreativitas anak muda Aceh Barat mampu bersaing dan mendapat tempat di panggung dunia. Sebuah langkah maju bagi dunia seni daerah, sekaligus motivasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan membawa identitas budaya ke level yang lebih tinggi.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved