Berita Subulussalam
Ikan Sungai Lae Batu-Batu Subulussalam Mati Massal, Diduga Tercemar Zat Berbahaya
Para nelayan tradisional yang menggantung rezeki di Sungai Lae Batu-Batu, Kota Subulussalam dihebohkan akibat temuan ikan mati massal
Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Khalidin Umar Barat I Subulussalam
SERAMBINEWS. COM, SUBULUSSALAM - Para nelayan tradisional yang menggantung rezeki di Sungai Lae Batu-Batu, Kota Subulussalam dihebohkan akibat temuan ikan mati massal.
Peristiwa tersebut terjadi Rabu (7/5/2025) dan videona tersebar pada pukul 08.00 WIB hingga viral di media sosial whatsapp dan facebook.
Dalam video yang beredar tampak celetukan nelayan atas temuan ikan mati dalam jumlah besar mengapung di permukaan sungai Lae Batu-Batu.
Peristiwa tersebut pun mencuat ke publik setelah rekaman video kejadian tersebar ke media sosial hingga diunggah sejumlah melalui media sosial Facebook.
Baca juga: Hasil Labor Sampel Air Krueng Nagan Keluar, Ternyata Ini Penyebab Ikan Mati di Nagan Raya
Sebagai mana video yang beredar, tampak ikan-ikan mengambang dengan kondisi tubuh sudah membengkak dan seperti keracunan zat berbahaya.
Sampai saat ini, belum ada kepastian mengenai penyebab kematian massal ikan tersebut.
Terhadap masalah ini tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Subulussalam bersama Ketua Komisi B DPRK Subulussalam, Hasbullah, telah turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan
mengambil sampel air serta ikan guna dilakukan pengujian di laboratorium.
Di sisi lain jagat maya kini terus bermunculan berbagai spekulasi terkait penyebab matinya ikan-ikan sungai secara massal.
Sejumlah warga bahkan mengait-ngaitkan matinya ikan-ikan tersebut karena dugaan limbah berbahaya.
Baca juga: Imbas Ikan Mati, DLH Nagan Raya Pasang Spanduk Larangan Sementara Gunakan Air di DAS Krueng Nagan
Dan tidak sedikit pula warga yang menduga bahwa penyebab matinya ikan disebabkan oleh limbah dari salah satu pabrik minyak kelapa sawit yang beroperasi di wilayah tersebut.
Namun, berdasarkan informasi ikan-ikan mati itu ditemukan di hilir Sungai Lae Batu-batu, yang berjarak cukup jauh dari lokasi pabrik yang dituduhkan.
PT MSB Serahkan Prosesnya ke DLHK
Sementara Pihak PT Mandiri Sawit Bersama (MSB) yang dikonfirmasi melalui Humas H Agustizar, menyatakan bahwa perusahaan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada instansi yang berwenang.
"Kami belum bisa menjawab dan komentar, kita tunggu saja mereka yang berkompeten turun.
Untuk apa langsung memvonis dari limbah MSB 2, tapi bisa juga mana tau ada masyarakat yang meracun kita belum tau," ujar Agustizar.
Baca juga: 10 Ton Ikan Mati di Sungai Perbatasan Polandia-Jerman
Rawan Kecelakaan, Jalur Singgersing Subulussalam Butuh Penanganan Serius Pemerintah |
![]() |
---|
Pos AHASS TEFA Diresmikan di SMKN 1 Simpang Kiri Subulussalam |
![]() |
---|
Kepala Dinas PUPR Kota Subulussalam Mengundurkan Diri, Alasan Faktor Usia dan Kesehatan |
![]() |
---|
Dokumen Andalalin Wajib Diurus, Dishub Subulussalam Akan Panggil Vendor Pengangkutan CPO PT BDA |
![]() |
---|
Tertibkan Aset Pemko Subulussalam, HRB Minta Sekda Siapkan Regulasi untuk Dilelang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.