Banda Aceh

Jadi Narasumber saat Peluncuran Webinar Berseri Kajian Studi Islam UIN Ar-Raniry, Ini Kata Rektor

Guru Besar bidang Pemikiran Pendidikan Islam ini menjelaskan, pendidikan Islam berpijak pada dua arus besar yakni peradaban wahyu dan peradaban nalar.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
HUMAS UIN AR-RANIRY
JADI NARASUMBER - Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman saat menjadi narasumber edisi perdana sekaligus peluncuran “Webinar Berseri Kajian Studi Islam” yang digelar Program Studi S3 Studi Islam, Pascasarjana kampus setempat, Kamis (8/5/2025). 

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman menegaskan pentingnya paradigma “Ilmu Budi Bakti” dalam pendidikan Islam.

Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber edisi perdana sekaligus peluncuran “Webinar Berseri Kajian Studi Islam” yang digelar Program Studi S3 Studi Islam, Pascasarjana kampus setempat, Kamis (8/5/2025).

“Ilmu bukan sekadar pencapaian intelektual, tetapi harus membawa manusia pada pengabdian sosial dan spiritual,” kata Prof Mujiburrahman.

Guru Besar bidang Pemikiran Pendidikan Islam ini menjelaskan, pendidikan Islam berpijak pada dua arus besar yakni peradaban wahyu dan peradaban nalar. Keduanya harus diintegrasikan dalam manajemen pendidikan modern.

“Manajemen Pendidikan Islam (MPI) hari ini tidak cukup bicara administrasi. Ia harus menyentuh aspek etika, spiritualitas, dan keadaban,” ucap Prof Mujiburrahman.

Lebih lanjut, Rektor UIN Ar-Raniry itu menyoroti urgensi adaptasi MPI terhadap dunia digital.

“Kita harus mampu menjawab tantangan pembelajaran jarak jauh dan transformasi teknologi tanpa kehilangan dimensi afektif dan moral. Pendidikan tetap harus membentuk manusia utuh yang berilmu, berakhlak, dan mampu memberi manfaat,” tambahnya.

Sementara Direktur Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Prof Eka Srimulyani MA PhD dalam sambutannya menyebut, program ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat tradisi keilmuan kampus. Rangkaian seri yang sistematis ini juga akan ditranskripsikan dan susun menjadi buku.

“Ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan bagian dari kontribusi nyata Pascasarjana dalam membangun pusat kajian Islam Melayu Raya,” ujar Prof Eka.

Menurutnya, format virtual memungkinkan keterlibatan peserta dari berbagai penjuru dunia, sejalan dengan visi UIN Ar-Raniry menjadi World Class University.

“Kami bangga UIN Ar-Raniry kini tercatat sebagai bagian dari proyek strategis nasional. Webinar ini adalah bagian dari gerak akademik menuju standar global,” kata Prof Eka.

Selanjutnya Ketua Program Studi S3 Studi Islam, Prof Dr Syamsul Rijal MAg menambahkan, webinar ini akan menjadi forum dialog multi-perspektif, mempertemukan gagasan lintas keilmuan.

“Kami menggandeng narasumber dari Iran, Malaysia, hingga institusi riset nasional. Dengan ini, kami harap mahasiswa program doktor dapat mengembangkan riset yang lebih kontekstual dan berdampak,” ujarnya.

Sejumlah akademisi dan praktisi dijadwalkan menjadi narasumber dalam acara ini, sebuah forum akademik virtual yang akan digelar setiap Kamis di awal dan akhir bulan sepanjang Mei hingga Desember 2025. Webinar ini dipusatkan secara virtual di aula lantai II Gedung Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved