Video

VIDEO - Hamas Bebaskan Sandera AS yang Ditahan 19 Bulan, Israel Malah Lanjutkan Gempur Gaza

Al Jazeera memberitakan bahwa Israel membombardir Gaza hingga menewaskan 39 warga sipil pada Senin (13/5/2025).

SERAMBINEWS.COM - Zionis Israel terus lakukan serangan udara, membombardir wilayah Gaza seiusai Hamas membebaskan sandera berkebangsaan AS-Israel.

Al Jazeera memberitakan bahwa Israel membombardir Gaza hingga menewaskan 39 warga sipil pada Senin (13/5/2025).

Aksi itu dilakukan Israel tepat setelah militan Hamas membebaskan tentara AS-Israel, Edan Alexander dari tahanan.

Baca juga: Kondisi Sandera Israel Nyaris Tewas Dibombardir Zionis, Diselamatkan Al-Qassam ke Terowongan Hamas

"Brigade Al-Qassam telah memutuskan untuk membebaskan tentara Zionis Edan Alexander, yang memegang kewarganegaraan AS, “ kata juru bicara Abu Obaida dalam sebuah pernyataan singkat.

Alexander, yang memiliki kewarganegaraan ganda AS-Israel, ditangkap dalam serangan Hamas pada Oktober 2023 saat bertugas sebagai tentara Israel.

Setelah utusan Trump, Steve Witkoff melakukan negosiasi panjang dengan Hamas, militan sayap kanan Palestina itu sepakat membebaskan sandera untuk mengakhiri perang.

Adapun saat ini, masih ada 58 sandera yang belum dibebaskan, termasuk empat warga negara ganda AS-Israel yang seluruhnya telah dinyatakan tewas.

Meski Hamas telah membebaskan Edan Alexander, akan tetapi Israel memandang kelompok tersebut sebagai ancaman aktif.

Baca juga: Trump-Netanyahu Pecah, Negosiasi Gencatan Senjata AS-Gaza Semakin Intensif 

Menurutnya, pembebasan sandera tidak cukup untuk menghentikan operasi militer karena tujuan utama Israel adalah melemahkan kemampuan militer Hamas sepenuhnya.

Alasan tersebut yang mendorong Israel kembali melancarkan serangan.

Israel menyatakan bahwa operasi di Gaza bertujuan menghancurkan infrastruktur Hamas, termasuk terowongan bawah tanah, pusat komando, dan persenjataan.

"Israel tidak akan berkomitmen pada gencatan senjata dalam bentuk apa pun atau pembebasan teroris," ujar Netanyahu, Senin (12/5), melansir AFP.

"Negosiasi akan terus berlanjut di bawah tekanan, selama persiapan untuk mengintensifkan pertempuran," imbuhnya.

Setidaknya lebih dari 52.000 warga Palestina dilaporkan tewas di Gaza sejak Israel memulai serangannya, menurut otoritas kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas tersebut.(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved