Perang Gaza

Hamas: Israel Mengarang Klaim untuk Membenarkan Pembunuhan Warga Sipil

Di antara korban jiwa adalah pasien, staf medis, dan anggota layanan pertahanan sipil dan ambulans, yang dilaporkan menjadi sasaran

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/anadoulu agency
Pemandangan halaman Rumah Sakit Eropa yang hancur total setelah serangan tentara Israel di Khan Yunis, Gaza pada 13 Mei 2025. 

SERAMBINEWS.COM - Hamas telah memperingatkan bahwa tentara pendudukan Israel menggunakan klaim palsu untuk membenarkan pembunuhan warga sipil, menyusul gelombang serangan udara intensif terhadap rumah sakit di Gaza.

Kelompok tersebut menggambarkan serangan terhadap Rumah Sakit Eropa Gaza di sebelah timur Khan Yunis sebagai “kejahatan” baru yang bertujuan untuk melumpuhkan sisa-sisa rumah sakit Gaza, sebagai bagian dari apa yang disebutnya sebagai kampanye pemusnahan berkelanjutan terhadap penduduk di Jalur yang terkepung.

Dalam sebuah pernyataan yang diterima oleh Quds Press kemarin, Hamas mengatakan bahwa pemboman Israel mengakibatkan puluhan kematian dan cedera.

Di antara korban jiwa adalah pasien, staf medis, dan anggota layanan pertahanan sipil dan ambulans, yang dilaporkan menjadi sasaran ketika mencoba mengevakuasi korban luka.

Rumah sakit tersebut sekarang benar-benar tidak berfungsi, pernyataan itu menegaskan.

Kelompok tersebut menuduh pemerintah Israel melakukan “kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah konflik” dengan mengebom rumah sakit yang penuh dengan pasien dan pengungsi.

Dikatakan tindakan tersebut merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.

Hamas juga menolak klaim tentara Israel bahwa situs militer terletak di daerah tersebut, menyebutnya kebohongan dan sebagai upaya untuk menyesatkan opini publik global.

Israel telah berulang kali menggunakan pembenaran tersebut untuk menghancurkan sistem layanan kesehatan dan meneror warga sipil di Gaza, tambah gerakan perlawanan.

Kelompok Palestina mendesak tindakan segera untuk mengakhiri serangan yang sedang berlangsung dan meminta pertanggungjawaban pemerintah pendudukan Israel atas apa yang mereka sebut sebagai pengabaian terhadap norma dan hukum kemanusiaan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved