Kronologi 18 Anggota OPM Tewas Ditembak TNI di Intan Jaya, Bocah 6 Tahun Kena Serpihan Peluru
Kontak tembak terjadi di Sektor Kampung Bambu Kuning, Kapung Sugapa Lama, Kampung Dugusiga, Kampung Eknemba, dan Kampung Zanamba.
SERAMBINEWS.COM, INTAN JAYA - Sebanyak 18 anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) dilaporkan tewas dalam kontak senjata di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Selasa (13/5/2025).
Kontak tembak melibatkan jajaran Detasemen 1 Satgas Rajawali 2, Satgas Yonif 500/Sikatan melawan OPM Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.
Kontak tembak terjadi di Sektor Kampung Bambu Kuning, Kapung Sugapa Lama, Kampung Dugusiga, Kampung Eknemba, dan Kampung Zanamba.
Informasi dihimpun Tribun-Papua.com, awalnya, drone milik aparat memantau 50 orang diduga OPM berkumpul di Kampung Sugapa Lama, lalu 30 orang berkumpul di Kampung Bambu Kuning.
Perkumpulan kelompok ini diduga di luar dari kebiasaan masyarakat setempat.
Dari hasil pendalaman aparat intelijen, diduga mereka berkumpul dalam rangka perencanaan penyerangan heli dan personel pembangunan Tower B3 yang sedang berlangsung di perbatasan Beoga.
Aparat kemudian memantau secara rahasia di dua kampung tersebut guna memastikan apa yang sebenarnya terjadi.
Dari pemantauan diketahui 1 orang OPM membawa pucuk melintas dan terbidik sehingga melaksanakan penindakan secara tegas dan terukur hingga tewas.
Kemudian yang terkena tembakan diseret oleh kawannya dan 50 orang lainnya yang berada di Kampung Sugapa Lama berlari berhamburan sambil membawa pucuk OPM yang terjatuh.
Aparat kemudian melaksanakan penyisiran dan pembersihan di Kampung Sugapa Lama sambil melaksanakan pemantauan guna mengantisipasi serangan balik.
Selanjutnya aparat melaksanakan penembakan terhadap 2 OPM yang akan melarikan diri dari Honai hingga tewas.
Drone kembali memantau 15 orang melarikan diri ke hutan menuju arah Kampung Dugusiga sambil membawa 1 pucuk senjata.
Aparat langsung menghadang OPM yang berlari ke Kampung Dugusiga kemudian melaksanakan tindakan secara tegas terukur hingga satu anggota OPM tewas dan diseret oleh rekannya.
Berlanjut ke Kampung Bambu Kuning sehingga mampu menembak secara terbidik hingga tewas, namun mayat dan senjata dapat dibawa kabur oleh rekannya.
Drone memantau 6 OPM membawa 3 pucuk Senjata di Kampung Bambu Kuning yang merayap maju dari arah utara untuk menyerang aparat.
Melihat kondisi itu aparat mengambil inisiasi untuk melakukan penyergapan terhadap OPM yang merayap maju.
Alhasil aparat berhasil menembak terhadap 3 OPM hingga tewas di tempat, 1 diseret oleh kawannya sedangkan 3 lainnya melarikan diri.
Tiga anggota OPM melarikan diri ke arah jembatan Kampung Ndullamo dan bergabung dengan 15 OPM lainnya.
Tim Maleo 6 kembali melakukan tindakan tegas terukur menewaskan 1 OPM hingga jatuh ke jurang.
Aparat kemudian mengepung OPM di Kampung Sugapa Lama dengan hasil 9 OPM tewas dan 1 pucuk senjata organik SS-1.
Hasil penyergapan diketahui sebanyak 18 OPM tewas dengan indentitas belum diketahui.
Sejumlah barang bukti juga diamankan salah satunya bendera bintang kejora.
Hingga berita ini tayang, tribun-papua.com tengah berupaya mengkonfirmasi para pihak terkait.
Bocah terkena serpihan peluru
Kontak tembak juga mengakibatkan seorang bocah bernama Minus Jegeseni (6) terkena serpihan peluru di telinga bagian kiri.
Minus Jegeseni dikabarkan telah dievakuasi ke RSUD Mimika, Rabu (14/5/2025) kemarin.
Ia dievakuasi menggunakan pesawat Reven Global Transport, C-208B/PK-RVO dari Bandara Bilorai Sugapa, Kabupaten Intan Jaya menuju Bandara Mozes Kilangin Timika.
Berdasarkan data dihimpun TribunPapuaTengah.com, Minus Jegeseni merupakan korban luka tembak di Kampung Dugusima, Intan Jaya pada saat kontak tembak aparat Vs OPM pada tanggal 13 Mei 2025.
Kini Minus Jegeseni sedang dalam perawatan medis di RSUD Mimika.
Baca juga: Pentolan OPM Anus Asso Ditangkap Tim Gabungan, Terlibat Pembunuhan Briptu Iqbal Anwar Arif
Mayjen Kristomei Sianturi: 18 Anggota OPM Tewas dalam Satu jam Operasi TNI
Operasi penindakan terhadap kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Sugapa selesai dalam waktu satu jam, tepatnya sejak pukul 04.00 hingga 05.00 Waktu Indonesia Timur (WIT), Rabu (14/5/2025).
Dalam satu jam operasi yang digelar Satgas Gabungan TNI Koops Habema itu, sebanyak 18 anggota OPM tewas.
Operasi menyasar sejumlah titik, yakni Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba.
“Operasi ini dilakukan secara terukur, profesional, dan mengutamakan keselamatan warga sipil," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, dalam keterangannya, Kamis (15/5/2025).
Selain menindak kelompok bersenjata, TNI juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata api, amunisi, busur panah, bendera Bintang Kejora, serta peralatan komunikasi.
Kristomei menegaskan, kehadiran TNI di Papua bukan untuk menciptakan rasa takut, melainkan untuk melindungi masyarakat dari ancaman kekerasan dan intimidasi kelompok bersenjata.
“TNI hadir bukan untuk menakut-nakuti rakyat, tetapi untuk melindungi mereka dari kekerasan dan intimidasi yang dilakukan kelompok bersenjata," tegas Kapuspen.
Ia menambahkan, kelompok bersenjata kerap memanipulasi informasi dengan menyebar narasi ancaman terhadap masyarakat dan menjadikan warga sebagai tameng hidup.
Hal ini turut disampaikan oleh Kepala Suku Kampung Sugapa, Melianus Wandegau, yang menyebut bahwa masyarakat kerap dimanipulasi oleh janji-janji OPM.
“Kami dijanjikan kesejahteraan oleh mereka (OPM), namun kenyataannya kami hanya dijadikan alat dan pelindung dari serangan. Warga dijadikan tameng untuk melawan TNI,” ujar Wandegau.
Operasi ini menargetkan kelompok bersenjata di bawah pimpinan Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.
Dua wilayah yang sebelumnya menjadi basis kelompok tersebut, yakni Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning, kini dinyatakan steril dari aktivitas separatis.
“Seluruh personel TNI dalam kondisi aman dan lengkap. Saat ini pasukan masih disiagakan di sejumlah sektor strategis guna mengantisipasi kemungkinan pergerakan kelompok sisa," tegas Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono.
Ia menambahkan, kelompok tersebut selama ini kerap melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil, termasuk pembakaran rumah, penyanderaan guru dan tenaga kesehatan, serta penyerangan terhadap fasilitas umum dan proyek pembangunan.
Baca juga: 18 Anggota OPM Tewas Ditembak Dalam Satu Jam Operasi TNI di Sugapa, Bendera Bintang Kejora Disita
Baca juga: Kondisi Jembatan Lalla Simeulue Kian Membahayakan Pengguna Jalan
Baca juga: Muatan Lebihi Tonase Diduga Sebab Jalan Cepat Rusak di Aceh Singkil, Dishub Aceh Diminta Tertibkan
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul 18 Anggota TPNPB-OPM Dilaporkan Tewas dalam Kontak Tembak di Intan Jaya Papua Tengah
Prajurit TNI Aniaya 2 Warga Pekanbaru, 1 Orang Tewas, Korban Dipukul Pakai Senjata Api dan Cangkul |
![]() |
---|
Kapolda Aceh Marzuki Ali Basyah dan Pangdam IM Niko Fahrizal Tegaskan Soliditas TNI-Polri |
![]() |
---|
Dugaan Keterlibatan TNI Dalam Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Kapuspen Angkat Bicara |
![]() |
---|
Dua Panglima Putra Aceh Bertemu, Kapolda dan Pangdam IM Tegaskan Soliditas TNI-Polri |
![]() |
---|
VIDEO Massa Bentrok dengan TNI Polri di Aksi Demo DPR, Gas Air Mata Terbang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.