BSI Tetapkan Dividen Total Rp 1,05 T, Masuk Top 10 Bank dengan Pertumbuhan Tertinggi, Ini Kuncinya

Dari total dividen tersebut, maka besaran dividen per lembar saham dari bank dengan kode saham BRIS ini sekitar Rp 22,78. 

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
RUPS TAHUNAN BSI - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) hari ini menetapkan Anggoro Eko Cahyo sebagai Direktur Utama Perseroan dan menyepakati dividen tunai sebesar Rp1,05 triliun atau 15�ri total laba bersih dibagikan kepada pemegang saham. Dari total dividen tersebut, maka besaran dividen per lembar saham dari bank dengan kode saham BRIS ini sekitar Rp 22,78.  

Dari total dividen tersebut, maka besaran dividen per lembar saham dari bank dengan kode saham BRIS ini sekitar Rp 22,78. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) hari ini menetapkan Anggoro Eko Cahyo sebagai Direktur Utama Perseroan dan menyepakati dividen tunai sebesar Rp1,05 triliun atau 15 persen dari total laba bersih dibagikan kepada pemegang saham. 

Dari total dividen tersebut, maka besaran dividen per lembar saham dari bank dengan kode saham BRIS ini sekitar Rp 22,78. 

Jumlah dividen tersebut naik sebesar 22,86 % dibandingkan dividen tahun buku 2023 senilai Rp18,54 per lembar saham, mengindikasikan kinerja yang cukup solid pada tahun buku 2024.

Adapun tanggal pendistribusian dividen akan diumumkan kemudian.

Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta mengatakan, pembagian dividen tersebut sebagai bentuk komitmen dan apresiasi perseroan terhadap para pemegang saham yang telah senantiasa mendukung pertumbuhan dan perkembangan BSI, di tengah berbagai dinamika kondisi ekonomi dan bisnis.

Sepanjang tahun 2024 BSI membukukan laba bersih sebesar Rp 7,01 triliun dan total aset Rp 409 triliun dengan kualitas terjaga. 

Baca juga: Tingkatkan Literasi Keuangan Mahasiswa, Termasuk soal QRIS, BI dan GenBI UIA Gelar Kajian Rupiah

Selain untuk dividen, penggunaan 20 % laba bersih akan disisihkan sebagai cadangan wajib perseroan.

Adapun 65 % sisanya dialokasikan sebagai laba ditahan.

Keputusan ini telah disetujui oleh para pemegang saham dalam agenda RUPS Tahunan.

“Sejalan dengan dukungan pemegang saham dan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja BSI akan terus membaik.

Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan agar dapat memenuhi ekspektasi nasabah dan seluruh stakeholder perseroan,” kata Bob.

Dengan pertumbuhan laba bersih 22,83 % secara tahunan (year on year) pada 2024, BSI menjadi salah satu dari jajaran Top 10 Bank di Indonesia yang mencatatkan pertumbuhan kinerja tertinggi.

Baca juga: Transaksi Digital Lewat EDC BSI Aceh Capai Rp 61 Miliar, Ada 155 Ribu Transaksi

Dia menyebutkan bahwa langkah perseroan yang fokus pada pembiayaan yang berkualitas, transformasi digital dan inovasi menjadi kunci untuk menjaga kinerja yang impresif di tengah dinamika kondisi perekonomian. 

Selain itu, kinerja impresif tersebut merupakan impact dari implementasi strategi perseroan sepanjang 2024.

Pertama, paparnya, strategi BSI yang fokus memperbaiki infrastruktur transaction banking, antara lain dengan meluncurkan BYOND by BSI dan memperbanyak mesin ATM/CRM, EDC, BSI Agent, serta merchant QRIS.

Kedua, strategi perseroan dalam menggali potensi bisnis model yang baru, yakni bisnis berbasis emas, tabungan haji, bancassurance, dan bisnis treasury. (*)
 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved