Kupi Beungoh
Ibadah Kurban Idul Adha sebagai Esensi Pengabdian Diri terhadap Perintah Allah SWT
Sehingga kita dengan kesadaran diri, jiwa dan semangat untuk berqurban dan melaksaanakan ibadah Haji ke Baitullah.
Dan selanjutnya Allah Subhanawataala mengabadikan sejarah ini yaitu Nabi Ibrahim As dengan jalan memerintahkan generasi-generasi selanjutnya untuk berqurban dan memberikan salam kepadanya dengan kegiatan ibadah Haji ke Baitullah, sebagai lambang dan keteladanan untuk generasi berikutnya.
Sehingga kita dengan kesadaran diri, jiwa dan semangat untuk berqurban dan melaksaanakan ibadah Haji ke Baitullah.
Esensi penyembelihan Qurban
Penyembelihan hewan Qurban yang kita lakukan pada hari Raya Idul Adha 1446 H adalah sebagai syiar Islam dari manifestasi lambang keteladanan yang telah ditunjukkan Nabi Ibrahim As dan Ismail As bagi para generasi sesudahnya.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa, ”Siapa saja yang menyembelih hewan sembelihan sebagai qurban maka di akhirat kelak hewan itu adalah menjadi tunggangannya. Seekor biri-biri (kambing) adalah tunggangan untuk seorang dan seekor sapi tunggangan untuk tujuh orang” (Al-Hadits).
Ini artinya nilai abstrak dari sembelihan hewan qurban yang menjadi sebagai "kenderaan ukhrawi" nanti untuk kita dapat di hari penantian kelak dikemudian hari.
Dari itu mari kita berlomba-lomba dan mampu mendapatkan yang lebih mewah sampai kita dapat berqurban setiap tahunnya.
Kita tanamkan dalam jiwa kita untuk berqurban sekaligus membantu para orang miskin dan orang-orang belum mampu berqurban.
Lalu untuk mencapai kualitas amal ibadah kita kepada Allah Swt. Jangan tumbuhkan sikap kikir dan picik di dalam hidup, karena telah banyak bukti bahwa semua keduniawian ini adalah fana serta bersifat fatamorgana.
Jadikanlah diri kita ke dalam kelompok orang-orang yang dapat memahami realitas ini sebagai sarana untuk menggapai kehidupan yang diridhai dan kasih sayang Allah Swt.
Bagi kita yang telah mampu menyembelih hewan Qurban terus tingkatkan ibadah kita kepada Allah Subhanawataala, dan bagi mereka yang belum mampu berqurban tahun ini, upayakan dengan niat yang kuat bahwa di suatu saat nanti untuk mampu menyembelih hewan qurban sebagaimana orang-orang yang berqurban pada hari Idul Adha 1446 H.
Menuju ke Baitullah
Proses ajaran Nabi Ibrahim Alaihisalam sekaligus yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Sallallahualaihi wassalam dengan menunaikan ibadah haji ke Baitullah Makkah bagi mereka yang telah mampu untuk melaksanakan ibadah haji sabagai pelaksanaan rukun islam yang kelima yang diwajibkan oleh Allah Swt hanya satu kali saja. Bila kita sudah ada kemampuan dan kesempatan.
Dan bila hari ini masih banyak saudara-saudara kita yang belum sekalipun melaksanakan panggilan Nabi Ibrahim Alaihissalam dan berikan kesempatan kepada orang mukmin lainnya belum melakukan haji sebagai bentuk membantu dan menyayangi sesama mukmin, karena banyak saudara- saudara kita yang lain telah menjadi sebagai (waiting list) menunggu bertahun -tahun.
Pelaksanaan ibadah haji tahun 1446 H merupakan kesempatan bagi orang-orang yang telah memenuhi panggilan Nabi Ibrahim As dan Ismail Alaihissalam ke Baitullah Makkah Almukarramah sebagai manisfestasi dari ibadah yang selalu patuh dan tunduk dalam segala perintah Allah Swt dan merupakan kesempatan untuk bisa memanjatkan doa dan keampunannya di Baitullah, sehingga menjadi haji yang mabrur nanti ketika kembali ke tanah air dan menjadi orang-orang yang mampu melaksanakan amanah dan jujur dalam segala kehidupan ini.
Akselerasi Pemerataan Dokter Spesialis Lewat Strategi MGBKI |
![]() |
---|
Selamatkan PPP dari Kepemimpinan yang tak Sejalan dengan Nilai-Nilai Dasarnya |
![]() |
---|
Aceh-Malaysia: Jejak Panjang Perdagangan dan Optimisme Baru Menuju Pasar Regional |
![]() |
---|
Bedrotting: Antara Istirahat, Pelarian dan Ancaman Kesehatan Mental |
![]() |
---|
Muktamar X Momentum PPP Kembali Bangkit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.