Menteri Pertanian Jepang Mengundurkan Diri Usai Salah Ngomong Soal Beras, Ini yang Dikatakan
Menteri Pertanian Jepang mengundurkan diri setelah mengatakan dia tidak pernah membeli beras karena dia mendapatkannya gratis
SERAMBINEWS.COM- Gegara salah ngomong, Menteri Pertaniaj Jepang mengundurkan diri.
Menteri Pertanian Jepang mengundurkan diri setelah mengatakan dia tidak pernah membeli beras karena dia mendapatkannya gratis, sebuah pernyataan yang memicu kemarahan publik di negara yang menghadapi melonjaknya harga pangan.
Pengunduran diri Taku Etō telah menambah tekanan pada perdana menteri, Shigeru Ishiba , yang kegagalannya dalam mengendalikan melonjaknya harga beras dan mengatasi krisis biaya hidup yang lebih luas telah membuat marah para pemilih menjelang pemilihan majelis tinggi pada bulan Juli.
Pernyataan Taku Etō menuai kemarahan karena harga beras di Jepang hampir naik dua kali lipat dalam setahun di tengah melonjaknya harga pangan.
“Baru saja saya mengajukan pengunduran diri saya kepada Perdana Menteri Ishiba,” kata Etō kepada wartawan di kantor Perdana Menteri.
Etō menghadapi seruan agar ia mengundurkan diri setelah mengklaim bahwa ia tidak pernah perlu membeli beras, dan malah mengandalkan hadiah dari para pendukungnya.
Etō awalnya bersimpati dengan "kesulitan" yang dirasakan konsumen setelah pemerintah melepaskan sekitar 300.000 ton beras dari stok darurat awal tahun ini dengan harapan dapat menurunkan harga.
Namun, saat berbicara di acara penggalangan dana akhir pekan lalu, Etō mengatakan bahwa ia "tidak pernah membeli beras sendiri karena para pendukung saya menyumbang begitu banyak kepada saya sehingga saya bisa menjualnya".
Etō kabarnya akan digantikan oleh Shinjirō Koizumi, mantan menteri lingkungan hidup yang mencalonkan diri namun tidak berhasil melawan Ishiba untuk kepemimpinan partai Demokrat Liberal (LDP) musim gugur lalu.
Komentar Etō membuat konsumen marah, yang harus membayar hampir dua kali lipat untuk sekantong beras dibandingkan dengan tahun lalu, menurut angka yang diterbitkan pada bulan April.
"Saya bertanya pada diri sendiri apakah tepat bagi saya untuk tetap memimpin [Kementerian Pertanian] di saat harga beras sedang kritis, dan saya menyimpulkan bahwa tidak tepat," imbuh Etō, menurut kantor berita Kyodo.
“Sekali lagi, saya minta maaf kepada masyarakat karena telah membuat komentar yang sangat tidak pantas sebagai menteri ketika mereka sedang berjuang menghadapi kenaikan harga beras.”
Kekurangan beras di Jepang disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk panen yang buruk akibat cuaca panas pada tahun 2023 dan aksi belanja panik yang dipicu oleh peringatan “ gempa besar ” pada tahun 2024. Para pedagang grosir dan distributor juga diperkirakan menimbun stok beras untuk mengantisipasi kekurangan lebih lanjut.
Ishiba sebelumnya telah meminta maaf atas pernyataan Etō.
Krisis beras yang sedang berlangsung dan meningkatnya tagihan makanan dan energi rumah tangga telah merusak popularitas pemerintahan Ishiba, beberapa minggu sebelum menghadapi pemilih dalam pemilihan majelis tinggi yang dapat menentukan masa depannya sebagai perdana menteri.
Aksi Geruduk Mako Brimob Depok Dibalas Gas Air Mata, Massa Ngamuk Bakar Pos Polisi |
![]() |
---|
MSAKA21: Aceh - Roh yang Tak Pernah Mati dan Animisme Ribuan Tahun - Bagian VII |
![]() |
---|
Jakarta Membara, Massa Bakar 7 Halte dan 7 Gerbang Tol, Transportasi Lumpuh |
![]() |
---|
AS Akan Tolak dan Cabut Visa Presiden Palestina dan Pejabatnya, Dilarang Hadiri Sidang PBB |
![]() |
---|
Di mankah Keberadaan Anggota DPR yang Buat Pernyataan Kontroversi hingga Picu Demo? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.