Menteri Pertanian Jepang Mengundurkan Diri Usai Salah Ngomong Soal Beras, Ini yang Dikatakan
Menteri Pertanian Jepang mengundurkan diri setelah mengatakan dia tidak pernah membeli beras karena dia mendapatkannya gratis
Dalam survei Kyodo baru-baru ini, 87 persen responden tidak puas dengan penanganan pemerintah terhadap harga beras, sementara tingkat persetujuan terhadap kabinet Ishiba telah turun ke level terendah sejak ia menjabat Oktober lalu.
Harga rata-rata beras yang dijual di supermarket dalam seminggu hingga 11 Mei mencapai rekor ¥4.268 yen ($29) untuk 5kg, naik dari ¥4.214 minggu sebelumnya dan sekitar dua kali lipat harga tahun lalu.
Pada bulan April, Jepang mengimpor beras dari Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam seperempat abad dalam upaya untuk mengatasi kemarahan konsumen yang meningkat.
Junya Ogawa, sekretaris jenderal partai oposisi utama Demokrat Konstitusional, menggambarkan komentar Etō sebagai "sangat tidak pantas, tidak masuk akal, dan tidak dapat ditoleransi".
Etō mengakui bahwa ucapannya telah membuat istrinya marah. “Ia mengatakan kepada saya bahwa ia membeli beras ketika beras sumbangan habis,” katanya. “Keluarga kami tidak sepenuhnya hidup dari beras yang diberikan kepada kami sebagai hadiah.”
Komentarnya Tentang Beras Memicu Badai Kritik
Menteri Pertanian Jepang Taku Eto mengundurkan diri pada hari Rabu setelah pernyataan yang dilontarkannya minggu ini tentang beras memicu badai kritik dari para pemilih dan anggota parlemen, sehingga menimbulkan tantangan baru bagi pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba yang sedang berjuang.
Eto telah tertimpa masalah sejak laporan media mengungkap komentar yang ia buat pada sebuah pesta pengumpulan dana politik akhir pekan bahwa ia "tidak pernah harus membeli beras" berkat hadiah dari para pendukungnya.
Komentar itu memicu kecaman keras dari para pemilih, yang sebelumnya marah terhadap harga makanan pokok yang sangat tinggi akibat panen yang buruk dan meningkatnya permintaan akibat maraknya pariwisata.
"Saya membuat pernyataan yang sangat tidak pantas di saat warga sedang menderita akibat melonjaknya harga beras," kata Eto kepada wartawan setelah menyerahkan pengunduran dirinya di kantor perdana menteri.
Lembaga penyiaran publik NHK dan media lain melaporkan bahwa mantan Menteri Lingkungan Hidup Shinjiro Koizumi akan menggantikannya.
Harga beras yang naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu telah menjadi perhatian utama bagi para pemilih Jepang, yang sudah terbiasa dengan deflasi selama bertahun-tahun dan menderita upah rendah yang disesuaikan dengan inflasi.
Pemerintah telah mengambil langkah-langkah sejak Maret untuk mengendalikan harga dengan melepaskan beras dari stok daruratnya, tetapi langkah-langkah tersebut tidak banyak berdampak.
Data pada hari Senin menunjukkan harga eceran kembali naik dalam seminggu hingga 11 Mei setelah turun untuk pertama kalinya dalam 18 minggu. Hal itu semakin menyebabkan pengecer dan konsumen mencari beras asing yang lebih murah .
Harga Beras Supermarket Jepang Melonjak
Aksi Geruduk Mako Brimob Depok Dibalas Gas Air Mata, Massa Ngamuk Bakar Pos Polisi |
![]() |
---|
MSAKA21: Aceh - Roh yang Tak Pernah Mati dan Animisme Ribuan Tahun - Bagian VII |
![]() |
---|
Jakarta Membara, Massa Bakar 7 Halte dan 7 Gerbang Tol, Transportasi Lumpuh |
![]() |
---|
AS Akan Tolak dan Cabut Visa Presiden Palestina dan Pejabatnya, Dilarang Hadiri Sidang PBB |
![]() |
---|
Di mankah Keberadaan Anggota DPR yang Buat Pernyataan Kontroversi hingga Picu Demo? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.