Viral TikTok

Absurd, Aneh, Viral! Inilah Italian Brain Rot dari Ballerina Cappuccina hingga Tung Tung Tung Sahur

Oxford University Press bahkan menobatkan “brain rot” sebagai kata tahun 2024, menunjukkan betapa eratnya fenomena ini dengan gaya hidup digital masa

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Dok KOMPAS.com/Zulfikar Hardiansyah
VIRAL TIKTOK ANOMALI ITALIA - Jenis jenis anomali brain rot yang viral di TikTok, ada Tung Tung Sahur Tralalero Tralala, hingga Ballerina Cappuccina. Berikut penjelasannya asal mula anomali Italia ini viral!. Foto di download dari Kompas Zulfikar Hardiansyah (16/5/2025) 

“Ini seperti ‘I Can Has Cheezburger?’ versi generasi AI,” kata Freddy Tran Nager, profesor komunikasi di University of Southern California.

 Ia merujuk pada meme kucing terkenal dari tahun 2000-an yang juga menjadi bagian dari sejarah humor internet.

Banyak pengguna TikTok mengaku bahwa video-video ini sangat menyenangkan untuk ditonton karena tidak memerlukan konteks apa pun, tidak harus masuk akal, dan sering kali membuat tertawa tanpa alasan jelas.

Karakter-karakter tersebut bahkan telah “hidup” di dunia maya, ada lagu-lagu buatan, fan fiction, kuis kepribadian, dan cerita cinta antarkarakter yang dibuat oleh para penggemar.

Baca juga: Apa Itu Tung Tung Sahur? Anak Gen Alpha Lagi Demen, Asal Usul Meme Anomali yang Viral di TikTok 2025

Contohnya, Ballerina Cappuccina dalam salah satu video terlihat jatuh cinta pada karakter bernama Tung Tung Tung Sahur, tongkat kayu antropomorfik asal Indonesia.

Tren ini telah menyebar ke berbagai negara muncul karakter-karakter dari Meksiko, Prancis, Jerman, dan banyak lagi, semuanya dalam gaya yang sama: gila, lucu, dan aneh.

 
Karena viral, tren ini tidak hanya berhenti di media sosial.

Beberapa merek besar seperti Samsung Belgia dan maskapai Ryanair sudah ikut meramaikan tren ini dengan membuat konten parodi versi mereka sendiri.

Selain itu, karakter-karakter brain rot mulai muncul dalam gambar buatan tangan, bangunan LEGO, bahkan tato permanen.

 Ini membuktikan bahwa humor absurd ini memiliki daya tarik yang luas dan mampu menyebar ke luar dunia digital.

Menurut Francesco De Nittis, seorang manajer agensi pemasaran, tren seperti ini disukai Gen Z karena terasa spontan dan seperti konten yang dibuat untuk dikonsumsi cepat dan tertawa seketika.

Tidak perlu berpikir panjang, cukup nikmati kekonyolannya.

Baca juga: Harga Emas Meledak! Tembus Rekor Tertinggi Dua Pekan di Tengah Kekacauan Ekonomi AS

 
Namun, di balik kepopulerannya, tren ini juga mendapat kritik.

Beberapa guru di sekolah-sekolah telah melarang penggunaan istilah dan frasa dari tren ini karena mengganggu pelajaran.

 Ada juga kekhawatiran soal konten yang menyinggung agama dan budaya tertentu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved