Berita Lhokseumawe

Balmon Gelar Bimtek LRC dan IKRAN, Ingatkan Nelayan Tertib Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio

Bimtek yang diikuti 40 nahkoda dan anak buah kapal nelayan tersebut dibuka oleh Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh, Lut

|
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Mursal Ismail
Balmon
Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh, mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sertifikasi Long Range Certificate (LRC) dan Izin Komunikasi Radio antar Nelayan (IKRAN) bagi nahkoda dan crew kapal nelayan di Gedung Sekaya Maritim Dinas Kelautan dan perikanan PPI Pusong Kota Lhoukseumawe, Kamis (22/5/2025). 

Bimtek yang diikuti 40 nahkoda dan anak buah kapal nelayan tersebut dibuka oleh Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh, Luthfi.  

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAE - Balai Monitor atau Balomon Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh, mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sertifikasi Long Range Certificate (LRC) dan Izin Komunikasi Radio antar Nelayan (IKRAN).

Bimtek bagi nahkoda dan crew kapal nelayan ini digelar di Gedung Sekaya Maritim Dinas Kelautan dan Perikanan PPI Pusong Kota Lhoukseumawe, Kamis (22/5/2025).

Bimtek yang diikuti 40 nahkoda dan anak buah kapal nelayan tersebut dibuka oleh Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh, Luthfi.  
 
Luthfi menjelaskan, bimtek itu diharapkan agar nantinya nelayan dapat memahami bagaimana menggunakan spektrum frekuensi radio dan perangkat komunikasi radio yang benar.

"Sesuai izin dari pemerintah dan dapat memperoleh sertifikasi Operator radio LRC dan IKRAN serta mengurus Izin Stasiun Radio (ISR) Kapal secara gratis sehingga terciptanya penggunaan spektrum frekuensi radio yang tertib dan tidak saling mengganggu terutama frekuensi penerbangan yang dapat membahayakan keselamatan jiwa manusia,” sebut Luthfi.

Balmon SFR Kelas II Banda Aceh merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Infrastruktur Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital dalam pengawasan dan pengendalian penggunaan spektrum frekuensi radio secara nasional bekerja sama dengan instansi terkait melakukan penertiban terhadap pelanggaran penggunaan spektrum frekuensi radio maritim.  

Baca juga: Update Donasi untuk Palestina, Berikut Daftar Penyumbang Sementara, Sabtu 24 Mei 2025

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Pelabuhan Pendaratan Ikan Pusong Kota Lhoukseumawe Asmadi, mengatakan Bimtek ini adalah kegiatan sangat penting dalam rangka sinergi mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang perikanan khususnya di bidang aspek komunikasi radio kapal. 

Radio Komunikasi saat melaut sangat penting  bagi nelayan untuk berkomunikasi baik dengan pemerintah, antar sesama nelayan dan instansi terkait dalam hal keamanan dan kelancaran selama beraktifitas di laut.

Komunikasi di laut juga sebagai sarana berbagi infomasi cuaca, potensi ikan dan situasi darurat. 

Saat berkomunikasi menggunakan spektrum frekuensi radio di laut jangan sampai mengganggu frekuensi lainnya terutama frekuensi penerbangan. 

Sementara itu Panglima Laot Lhok pusong, Khaharuddin mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat kepada nelayan bagaimana berkomunikasi yang benar dan menggunakan spektrum frekuensi radio  sesuai izin. 

Selain itu pemilik/pengurus kapal dapat mengetahui bagaimana sebenarnya perangkat telekomunikasi di kapal baik untuk berkomunikasi dengan sesama nelayan, nelayan dengan pangkalan, maupun saat keadaan marabahaya.  

Baca juga: Balmon Aceh Beri Bimtek untuk Nelayan dan Pelaku Usaha Perikanan di Labuhan Haji

Oleh karenanya diharapkan nantinya setelah Bimtek ini agar dapat berbagi kepada nelayan lain yang tidak berkesempatan hadir dan yang belum tahu tentang penggunaan radio di kapal nelayan.

Sementara itu, Muhammad Fadil salah seorang anak buah kapal nelayan KM Jeddah seusai mengikuti bimtek mengatakan sangat bermanfaat kegiatan ini, mendapatkan pengetahuan dalam berkomunikasi yang benar saat melaut dan menggunakan spektrum frekuensi radio sesuai izin. 

Selain itu pemilik/pengurus kapal dapat mengetahui bagaimana sebenarnya perangkat telekomunikasi di kapal baik untuk berkomunikasi dengan sesama nelayan maupun saat keadaan marabahaya. 

"Setelah kami ikut bimtek ini, kami sudah mengetahui ternyata menggunakan frekuensi itu tidak boleh sembarangan dan mana saja frekuensi frekuensi yang boleh digunakan,” tutup Fadli. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved