Kenduri Hikayat Aceh
Semarak Khauri Hikayat Aceh di Gelar Karya Besar Hamzah Fansuri, Panggung Seniman Lintas Generasi
Gelar Karya Besar Hikayat Aceh dan Hamzah Fansuri ini diawali dengan tabuhan Rapai Pase oleh aktivis kebudayaan asal Krueng Mane, Zulfadhli Kawom
“Simbolisnya ada pada tali tambat perahu yang menjuntai ke bawah, meliuk bertuliskan Allahu. Ada dua dayung, kanan bermakna habluminallah, kiri bermakna habluminannas, buku umpama syair dan isi dari Alquran yang harus kita pedomani dan pelajari. Jangan sampai tiba masa Alquran itu tidak menyentuh jiwa manusia lias beunak hate,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Umum Majelis Seniman Aceh, Chairiyan Ramli, mengatakan, dalam rangkaian memperingati penetapan UNESCO terhadap Hikayat Aceh dan karya Hamzah Fansuri tersebut, pihaknya didukung oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 1 Aceh, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Aceh, UPTD Museum Aceh, UPTD Taman Seni Dan Budaya Aceh, Bank Aceh, Universitas Ubudiyah Indonesia, UIN Ar Raniry, Masyarakat Penaskahan Nusantara Aceh, Krakustik, Sekolah Hamzah Fansuri, Kasga Record, Portalsatu, Sekolah Musik Moritza, dan berbagai pihak lainnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.