Abdya
Wabup Abdya Minta Guru Tanamkan Nilai Kepedulian Lingkungan kepada Siswa
Pada kesempatan itu, Zaman Akli juga meminta kepada para kepala sekolah dan guru agar terus menjadi teladan dan menanamkan kepedulian...
Penulis: Masrian Mizani | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Zaman Akli SSos, MM pemerintah sangat mendukung segala bentuk inisiatif dan gerakan yang berpihak kepada pelestarian lingkungan.
Hal itu disampaikan Zaman Akli saat membuka Sosialisasi Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) serta Bimtek Penilaian Sekolah Adiwiyata Tahun 2025, yang berlangsung di Aula Dikila Kantor Bappeda, Senin (26/5/2025).
"Kita telah mengarahkan kebijakan lintas sektor, termasuk pendidikan, infrastruktur, hingga pengelolaan sampah, agar sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan," kata Zaman Akli.
Tetapi, sebut Zaman Akli, semua itu akan sia-sia tanpa partisipasi aktif masyarakat, termasuk para pendidik dan siswa.
"Kami juga siap memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan maupun fasilitasi agar semangat ini terus hidup di sekolah-sekolah kita," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Zaman Akli juga meminta kepada para kepala sekolah dan guru agar terus menjadi teladan dan menanamkan kepedulian lingkungan kepada siswa.
"Libatkan siswa dalam setiap kegiatan hijau, baik itu penghijauan, bank sampah, taman sekolah, atau program hemat energi. Kita ingin menjadikan sekolah sebagai pusat perubahan, titik tolak dari gerakan lingkungan yang lebih luas di tengah masyarakat," ujarnya.
Menurut Zaman Akli, tantangan lingkungan hidup di abad ini semakin kompleks. Perubahan iklim, polusi, sampah plastik, hingga degradasi lahan terus mengancam keberlangsungan kehidupan.
"Oleh karena itu, membangun kesadaran lingkungan sejak dini, terutama melalui pendidikan, menjadi langkah yang sangat strategis. Dan inilah yang menjadi ruh dari program GPBLHS sebagaimana diatur dalam Permen LHK Nomor 52 Tahun 2019, serta penghargaan Adiwiyata yang diamanahkan dalam Permen LHK Nomor 53 Tahun 2019," ujarnya.
Pemerintah Abdya, kata Zaman Akli, menyambut baik inisiatif Dinas Perkim LH yang tidak hanya melaksanakan sosialisasi, tetapi juga memberikan bimbingan teknis, agar sekolah-sekolah benar-benar memahami arah kebijakan ini dan mampu menerapkannya dengan tepat, terukur, dan berkelanjutan.
"Ini penting, karena tanpa pemahaman yang mendalam dan praktik yang konsisten, semangat GPBLHS dan Adiwiyata hanya akan berhenti di atas kertas," ucapnya.
Zaman Akli menyebutkan, gerakan ini bukan semata soal penghargaan, tapi soal menyemai nilai-nilai cinta lingkungan di dalam ruang-ruang kelas, halaman sekolah, hingga ke rumah dan masyarakat.
"Ketika seorang siswa belajar memilah sampah, menanam pohon, merawat taman sekolah, atau hemat listrik dan air, sebenarnya ia sedang menjadi agen perubahan. Dan inilah yang kita harapkan, generasi yang bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga sadar akan tanggung jawabnya terhadap bumi yang menjadi tempat hidup kita bersama," ujarnya.
Zaman Akli mengatakan, penghargaan Adiwiyata nantinya bukanlah tujuan akhir. Ia adalah penanda arah bahwa sekolah tersebut telah berjalan pada jalur yang benar dan keberlanjutan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.