Info Haji Aceh

Jamaah Haji Kloter 8 asal Pidie Wafat di Makkah, Suhu Capai 43 Derajat

Mereka yang meninggal saat keberangkatan dari embarkasi, akan dibadalhajikan oleh petugas. Selanjutnya jamaah menerima asuransi jiwa. Akhmad Fauzin

Editor: mufti
For Serambinews.com
Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kemenag RI, Akhmad Fauzin 

Mereka yang meninggal saat keberangkatan dari embarkasi, akan dibadalhajikan oleh petugas. Selanjutnya jamaah menerima asuransi jiwa. Akhmad Fauzin, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Seorang jamaah Haji yang tergabung dalam kloter 8 asal Pidie, Rusli Sulaiman (62), meninggal dunia di Makkah, Arab Saudi, Senin (26/5/2025) pukul  13.30 Waktu Arab Saudi. Almarhum menghembuskan napas terakhir 12 jam setelah tiba di Tanah Suci.

Berdasarkan catatan, kloter 8 mendarat kemarin pukul 01.15 Waktu Arab Saudi (WAS) atau 05.15 WIB menjelang Subuh. Kemudian jelang Magrib kemarin, pukul 17.30 WIB, almarhum dinyatakan meninggal dunia.

Informasi ini disampaikan Ketua PPIH Embarkasi Aceh, Azhari  setelah menerima kabar dari petugas haji kloter BTJ-08 di Arab Saudi. "Innalillahi wainna ilaihi raajiun, telah meninggal dunia salah seorang jamaah kloter 8 atas nama Rusli Sulaiman, pada pukul 13.30 WAS. Kelengkapan surat sedang diurus," tulis Ketua Kloter 8, Zarkasyi, kepada Ketua PPIH Embarkasi Aceh melalui aplikasi perpesanan daring.

Azhari menjelaskan, berdasarkan sertifikat kematian (CoD), almarhum didiagnosa mengalami syok kardiogenik karena penyakit jantung iskemik kronis. Almarhum juga memiliki riwayat penyakit gula (diabetes mellitus tipe 2) dan hipertensi. "Semoga almarhum diampuni segala dosa dan ditempatkan disisi-Nya bersama anbiya dan shalihin," ujar Azhari. 

Sementara untuk fardhu kifayah, menurut Ketua Kloter 8, Zarkasyi, direncanakan shalat jenazah di Masjidil Haram. "Saat ini dalam proses pengurusan jenazah di Rumah Sakit An Nur, Insyaallah akan dishalatkan di Masjidil Haram Magrib nanti," ujar Zarkasyi.

Dilaporkan, sebanyak 62 jamaah asal Indonesia meninggal dunia di Tanah Suci pada penyelenggaraan haji 2025. Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kemenag, Akhmad Fauzin mengatakan jumlah tersebut merupakan data yang diambil dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) sepanjang Mei 2025. "Ada 62 jamaah wafat," kata Fauzin saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/5/2025). "Mereka yang meninggal saat keberangkatan dari embarkasi, akan dibadalhajikan oleh petugas. Selanjutnya jamaah menerima asuransi jiwa," sambungnya. Selain itu, jamaah haji yang meninggal dunia di Makkah atau saat melaksanakan ibadah haji akan dimakamkan di Arab Saudi. 

Suhu capai 43 derajat

Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau jamaah haji tetap di tenda selama wukuf di Arafah. Kemenag menyebut Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melarang jamaah haji ke luar tenda kecuali keadaan darurat saat siang hari karena suhu super-panas.

"Kami mendapatkan pesan dari Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arabia langsung menyampaikan pada kami pesan, bahwa pada saat puncak haji nanti panasnya masih tinggi dan bahkan lebih tinggi dari pada hari ini," ujar Dirjen Penyelenggara Haji dan Unrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief, saat meninjau lokasi mabit di Mina, Arab Saudi, Senin (26/5/2025).

Suhu di Arab Saudi hari ini mencapai 43 derajat Celsius dan diprediksi terus berada di atas 40 derajat Celsius saat siang beberapa hari ke depan. Wukuf sendiri dimulai sejak matahari tergelincir atau usai Zuhur. Jamaah haji rencananya digerakkan ke Muzdalifah setelah Magrib. Hilman mengatakan Saudi melarang jamaah berada di luar tenda selama wukuf agar tidak terkena serangan panas atau heatstroke.(mun)

 

 

Jamaah Aceh Tersisa 3 Kloter Lagi

Sebagian besar jamaah haji Aceh saat ini sudah berada di Kota Makkah untuk persiapan memulai puncak ibadah haji. Saat ini Aceh hanya menyisakan tiga kloter lagi, yang sedang menunggu pemberangkatan. Tadi malam, Senin (26/5/2025) pukul 21.25 WIB, pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut 393 jamaah kloter 9 meninggalkan landasan pacu Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar, menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

Kloter 9 terisi 386 jamaah, dengan rincian 135 laki-laki dan 21 perempuan, kemudian ditambah petugas 7 orang. Totalnya menjadi 393 orang. Kloter 9 nyaris semuanya diisi oleh jamaah asal Bireuen, hanya ada tambahan 8 orang dari Aceh Utara.

Dengan diberangkatkan kloter 9, maka saat ini jumlah jamaah haji Aceh yang sudah berada di Mekkah sebanyak 3.534 orang. Sedangkan sisa 3 kloter akan diberangkatkan dalam empat hari ke depan.

Kloter 10 yang semuanya berasal dari Aceh Utara akan berangkat malam ini, Selasa (27/5/2025) malam pukul 23.50 WIB. Lalu kloter 11 yang jamaahnya berasal dari Aceh Besar, Banda Aceh, dan Pidie Jaya akan berangkat, Kamis (29/5/2025) dinihari pukul 03.55 WIB.

Sementara kloter terakhir, yaitu kloter 12 akan berangkat pada Jumat (30/5/2025), pukul 10.40 WIB. Kloter terakhir merupakan kloter gabungan, karena jamaahnya berasal dari 10 kabupaten/kota di Aceh. Selain itu, kloter 12 juga akan bergabung dengan jamaah dari Sumatera Utara.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Azhari, yang juga Kakanwil Kemenag Aceh mengatakan, saat ini sebagian besar jamaah haji Aceh sudah berada di Kota Suci Mekkah. Katanya, jamaah terakhir dijadwalkan tiba di Mekkah pada Jumat mendatang, yang akan langsung disambut oleh puncak haji.

Rangkaian inti ibadah haji akan berlangsung pada 4-9 Juni 2025, dengan wukuf di Arafah sebagai puncaknya. Pekan depan, Rabu (4/6/2025), semua jamaah haji mulai diberangkatkan dari Mekkah menuju Arafah.

Azhari mengingatkan para jamaah agar menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat, mengingat cuaca panas di Saudi yang mencapai 40 derajat celcius lebih. Oleh karena itu, jamaah diminta mengurangi aktivitas luar ruangan.

Jamaah juga diminta tidak memaksakan diri shalat di Masjidil Haram saat siang hari. Karena mereka juga dapat melaksanakan di hotel. "Jangan sampai terlalu semangat saat baru tiba, nanti sudah tidak kuat saat puncak haji," ujarnya.

Azhari menambahkan, petugas akan terus memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah yang akan berangkat. Katanya, pelayanan khusus kepada jamaah, terutama lansia akan diberikan sejak mereka memasuki asrama haji. Para jamaah lansia ditempatkan di lantai satu gedung asrama agar memudahkan mobilitas mereka. 

"Ketika turun dari bus yang membawanya dari daerah, jamaah lansia langsung dibawa ke kamar dengan menggunakan kursi roda. Mereka lebih banyak istirahat selama di asrama haji," kata Azhari.(mun)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved