Siklus Menstruasi Normal vs Menoragia: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

SERAMBINEWS.COM - Menstruasi adalah proses alami yang dialami oleh perempuan setiap bulan setelah memasuki masa pubertas. 

Proses menstruasi ini terjadi sebagai peluruhan dinding rahim ketika tidak terjadi kehamilan. Siklus menstruasi merupakan tanda utama kesehatan reproduksi perempuan. 

Namun, tidak semua siklus menstruasi berjalan dengan lancar dan normal. Salah satu gangguan yang cukup sering ditemukan adalah perdarahan menstruasi berat atau dikenal juga dengan istilah menoragia.

Apa Itu Menoragia?

Melansir dari Kompas, Menoragia adalah kondisi di mana seorang perempuan mengalami perdarahan menstruasi yang sangat berat dan berlangsung lebih lama dari biasanya. 

Secara umum, haid dianggap normal jika darah yang keluar sekitar 5 sampai 80 mililiter (ml) per siklus dengan durasi 4 sampai 8 hari. 

Jika darah yang keluar melebihi 80 ml atau durasi haid lebih dari 8 hari, kondisi ini sudah masuk kategori perdarahan menstruasi berat. 

Baca juga: Amankah Olahraga Saat Menstruasi? Seksolog dr Boyke Ungkap Fakta dan Pantangan Latihan

Menoragia bukan hanya soal banyaknya darah yang keluar, tetapi juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan fisik yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Siklus Menstruasi Normal

Menurut Dr. dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp.FER, dokter spesialis kandungan yang berpraktik di Klinik Reproduksi Yasmin RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), siklus menstruasi yang normal biasanya memiliki ciri-ciri berikut seperti yang dilansir dari Kompas:

• Volume darah yang keluar sekitar 5 sampai 80 ml per siklus.
• Durasi haid berlangsung selama 4 sampai 8 hari.
• Jarak antar siklus haid berkisar antara 24 sampai 38 hari.
• Dalam satu tahun, seorang perempuan biasanya mengalami haid sekitar 11 sampai 12 kali.

Apabila menstruasi berlangsung lebih dari 8 hari atau darah yang keluar melebihi 80 ml, maka perlu diwaspadai karena ini bisa menjadi tanda adanya gangguan.

Bagaimana Cara Mengetahui Siklus Menstruasi Tidak Normal?

Menoragia sering ditandai dengan beberapa gejala yang mudah dikenali, di antaranya:

• Harus mengganti pembalut setiap 1 sampai 2 jam karena pembalut sudah penuh dengan darah.
• Menstruasi berlangsung lebih dari 8 hari.
• Terjadi keluarnya gumpalan darah besar, ukuran seperti koin atau lebih.
• Rasa nyeri yang hebat di bagian perut bawah selama menstruasi.

Meskipun volume darah sulit diukur dengan alat sederhana seperti gelas ukur, pembalut bisa menjadi indikator kasar. Jika pembalut selalu penuh setiap beberapa jam dan bahkan sampai bocor, ini menandakan perdarahan yang cukup banyak.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Minum Air Es Saat Menstruasi Bikin Darah Haid Beku? Ini Kata Seksolog dr Boyke

Mengapa Menoragia Perlu Diwaspadai?

Menoragia bukan sekadar masalah ketidaknyamanan. Perdarahan yang berlebihan bisa menyebabkan anemia atau kekurangan darah, sehingga tubuh menjadi lemah, mudah lelah, dan bahkan bisa mengganggu fungsi organ tubuh lainnya. 

Selain itu, perdarahan yang tidak normal juga bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan hormonal, miom, polip rahim, atau bahkan kanker.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan. 

Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui penyebab pasti dari perdarahan berat tersebut dan mendapatkan pengobatan yang tepat.