Banda Aceh
Sosok Hayatun Nufus, Anak Sopir Jadi Wisudawan Terbaik S1 UIN Ar-Raniry, Begini Kisahnya
Semringah bercampur haru terlihat dari wajah Nufus, sesekali ia hela napasnya saat disebut tentang sang ayah...
Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Sara Masroni | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Semringah bercampur haru terlihat dari wajah Nufus, sesekali ia hela napasnya saat disebut tentang sang ayah, sandaran sekaligus motivasi terbesarnya yang berjuang keras di balik setir lintas kota Banda Aceh - Langsa.
Wajar saja, anak sopir L300 pemilik nama lengkap Hayatun Nufus itu berhasil menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3,96 dari total 886 lulusan tingkat sarjana atau strata satu (S1) UIN Ar-Raniry saat diumumkan dalam Rapat Senat Terbuka Wisuda Gelombang II Tahun 2025 di Auditorium Prof Ali Hasjmy kampus setempat, Selasa (27/5/2025).
“Kalau mama ibu rumah tangga, ayah sopir L300 dan alhamdulillahnya dapat beasiswa KIP-Kuliah (Kartu Indonesia Pintar), luar biasa bangga, terharu. Pastinya ini berkat doa kedua orang tua saya,” ungkap Nufus dengan mata berkaca-kaca sambil mengawali kisahnya.
Mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) UIN Ar-Raniry itu merupakan anak kedua dari pasangan Ismail Jaffry dan Rosmeriati, kelahiran Samalanga Bireuen tahun 2003 silam yang kini telah berdomisili di Banda Aceh.
Menghabiskan kuliah di waktu yang singkat, 3 tahun 8 bulan saja, namun Nufus telah mengabdi diri di sejumlah organisasi dan menorehkan prestasi, termasuk beberapa karya ilmiah pernah ditulisnya bersama sang dosen, dimuat di jurnal Sinta 4.
Ia pernah mengemban amanah sebagai Ketua Bidang Usaha Milik Jurusan di Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (Himastra) UIN Ar-Raniry 2023-2024, Yayasan Suara Aksi Orang Muda (Youth ID), Sandination Youth Ambassador hingga Komunitas Berucap ID 2024-sekarang.
Kemudian pernah dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi FISIP 2023, Juara 1 Vlog Daily Activity FISIP 2023, peserta PKM Internasional FISIP UIN Ar-Raniry di Universiti Sains Malaysia (USM) 2023 hingga Best Presenter Konferensi Nasional IRI (Interfaith Rainforest Initiative) Indonesia 2024.
*Tips Jadi Wisudawan Terbaik*
Dengan segala keterbatasan yang ada, Nufus memaksimal semua kemampuan yang dimilikinya. Salah satu kunci menjadi yang terbaik menurutnya adalah manajemen waktu.
Diketahui meski kuliah, dia bersama sang ibu ikut membantu ekonomi keluarga dengan berjualan di sekitaran kampus.
“Sempat jualan geprek, terus nggak jualan lagi, karena nenek sakit. Jadi, mama terpaksa pulang balik ke kampung,” ungkap Nufus sambil sesekali mengangkat tangannya.
Cara membagi waktu yang dilakukannya terbilang cukup cerdas. Biasa karena lelah berjualan, mengajar mengaji di Masjid Fathun Qarib kampus, sibuk organisasi dan kuliah seharian, Nufus memilih cepat tidur setelah Isya.
Tujuannya supaya mudah terbangun tengah malam dan bisa salat tahajud sekaligus memulai belajar dengan kondisi pikiran yang segar.
Dia juga memanfaatkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), serta teknologi seperti YouTube, Google hingga AI untuk memberikan referensi tentang jurnal-jurnal dan buku mana saja yang bisa mendukung perkuliahannya selama di kampus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.