Berita Banda Aceh

Damkar Dituding Lalai, Seorang Bocah Meninggal Setelah Terjebak Dalam Kobaran Api di Aceh Utara

Insiden tragis ini memicu kemarahan warga hingga Bupati Aceh Utara karena petugas Damkar dinilai lambat dalam menangani kebakaran. Padahal, rumah korb

Editor: mufti
BPBD PIDIE
BANGUN HUNIAN SEMENTARA - Warga membangun tempat hunian sementara disamping rumah yang ludes terbakar di Gampong Mane, Kecamatan Mane, Pidie, Kamis (29/5/2025). 

Keempat anaknya adalah Martunis (27), Chibran Almalasyi, (17), Azka Azkia (14) dan Quratun Akyun (10). Saat peristiwa itu terjadi, pasutri tidur satu kamar bersama anak bungsunya Quratun Akyun. Sementara Martunis dan Chibran Almalasyi tidur satu kamar dan Azka Azkia tidur secara terpisah di kamar lain. Sehingga saat kebakaran terjadi pasutri bersama anak sulung lebih dahulu menyelamatkan diri lari keluar.

Sedangkan anak perempuannya bernama Azka Azkia masih terlelap tidur di dalam kamar, saat rumah terbakar. Kamar tidur Azka Azkia, letaknya berdampingan dengan rumah abangnya. 

Saat Nurlaili Mayeddin mengetahui anak perempuannya masih terlelap tidur di dalam kamar saat rumah terbakar, sang ibu tanpa menunggu waktu masuk untuk membangunkan anaknya. Nurlaili tidak menghiraukan api yang telah membesar membakar rumahnya. 

Penyelamatan tersebut sangat dramatis, karena Nurlaili Mayeddin harus menerobos kobaran api untuk menyelamatkan anaknya tertidur di dalam kamar. Sehingga Nurlaili Mayeddin mengalami luka bakar saat melakukan penyelamatan buah hatinya.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Muhammad Rabiul ST MT, kepada Serambi, Kamis (29/5/2025) mengatakan, satu rumah di Gampong Mane, Kecamatan Mane terbakar. Kebakaran rumah itu tidak menimbulkan korban jiwa, melainkan ibu rumah tangga bernama Nurlaili Mayeddin mengalami luka bakar dan lebam saat menyelamatkan anak perempuan terlelap tidur di dalam kamar. 

"Beruntung Nurlalili mengalami luka ringan dan lebam. Korban sempat ditangani petugas kesehatan. Rumah itu dihuni enam jiwa," jelasnya. Ia menjelaskan, kebakaran rumah milik pasutri dengan kondisi rumah rata dengan tanah, diduga akibat arus pendek listrik dari colokan kabel listrik. 

Dikatakan, harta benda di dalam rumah tidak bisa diselamatkan, sebab saat api membakar rumah, pasutri Muzakir Salihin dan Nurlaili Mayeddin bersama empat anaknya tertidur lelap di dalam rumah. Pemilik rumah terbangun karena hawa panas dirasakan di dalam rumah. Rumah tersebut dipadamkan warga dengan bahu membahu menyiramkan air, hingga api padam.(naz/kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved