Berita Pidie Jaya
Selesaikan Musdes, Pidie Jaya Berhasil Bentuk Kopdes Merah Putih di 222 Gampong
Pembentukan Koperasi Desa atau Kopdes Merah Putih telah telah berhasil dituntaskan di 222 gampong di Kabupaten Pidie Jaya.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
Sekda Pidie Jaya, Munawar Ibrahim, dalam rilis dikirim, Sabtu (31/5/2025) menyebutkan, pembentukan Kopdes Merah Putih merupakan bagian dari strategi pembangunan jangka panjang untuk meningkatkan kemandirian ekonomi desa.
"Kami menyadari, bahwa koperasi merupakan salah satu pilar penting dalam membangun ekonomi kerakyatan.
Sebab, dengan adanya Kopdes Merah Putih di setiap desa, kami berharap masyarakat dapat lebih mudah mengakses permodalan, mengembangkan usaha bersama, dan memanfaatkan potensi lokal secara optimal," jelasnya.
Menurutnya, mamfaat dibentuk Kopdes Merah Putih di 222 desa Kabupaten Pidie Jaya memiliki beberapa tujuan strategis
Baca juga: 40 Gampong di Samudera Aceh Utara Sudah Terbentuk Koperasi Merah Putih Syariah
Antara lain, meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Lalu, koperasi diharapkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengembangan usaha produktif.
Seperti pertanian, peternakan, dan UMKM. Juga memperkuat ketahanan ekonomi desa.
Kecuali itu, dengan adanya koperasi, desa dapat lebih mandiri dalam mengelola sumber daya ekonomi, mengurangi ketergantungan pada pihak luar, dan menciptakan lapangan kerja
Juga mendorong partisipasi masyarakat, Kopdes Merah Putih dirancang untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam pengambilan keputusan, hingga setiap anggota memiliki hak yang sama dalam mengembangkan usaha bersama.
Selain itu, mempermudah akses permodalan, koperasi akan berperan sebagai lembaga keuangan mikro yang dapat memberikan pinjaman dengan syarat ringan kepada anggota, terutama bagi pelaku usaha kecil yang kesulitan mengakses perbankan konvensional.
Dikatakan, tantangan kedepan, kendati pun pembentukan Kopdes Merah Putih telah berhasil dilaksanakan, masih ada beberapa tantangan yang perlu diantisipasi.
Adalah kualitas SDM pengurus koperasi. Lalu, tidak semua pengurus koperasi memiliki pemahaman mendalam tentang manajemen koperasi, sehingga diperlukan pelatihan berkelanjutan.
Selanjutnya, modal awal yang terbatas, sebagian desa mungkin masih kesulitan dalam mengumpulkan modal awal, sehingga diperlukan dukungan dari pemerintah dan lembaga pendamping.
Berikutnya, pengawasan dan evaluasi, agar koperasi dapat berjalan efektif, diperlukan sistem pengawasan yang baik untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana kedepan.
"Pemkab Pidie Jaya berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan Kopdes Merah Putih melalui berbagai program pendampingan, pelatihan.dan akses permodalan," jelasnya.
Baca juga: Gelontorkan Uang hingga Rp 500 Miliar, AKA Mulai Bangun Pabrik Minyak Goreng di Calang & Lhokseumawe
Kata Munawar, dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, pendamping desa dan masyarakat, diharapkan koperasi itu dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa yang berkelanjutan dan inklusif.
Polisi Tahan Guru Honorer di Pijay, Diduga Aniaya Siswa SMP hingga Masuk RS |
![]() |
---|
Kisah Pilu Kehidupan Janda Miskin di Pidie Jaya |
![]() |
---|
Pijay Komit Sukseskan MTQ ke 27, MCK dan Rekayasa Lalulintas Jadi Prioritas |
![]() |
---|
Sekda Tinjau Gedung Utama MTQ Provinsi di Pijay, Progres Capai 91 Persen |
![]() |
---|
Diduga Aniaya Siswa, Oknum Guru Honorer di Pidie Jaya Dilapor ke Polisi, Korban Dirawat di RSUD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.