Berita Aceh Utara

Bupati Aceh Utara Ikut Shalatkan Bocah Meninggal Terbakar di Rumah, Petugas Damkar Dapat Peringatan

Bocah berusia enam tahun itu meninggal dunia akibat kebakaran rumahnya di Gampong Alue Bili Rayeuk, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, pada hari yang sama

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
SHALAT JENAZAH - Bupati Aceh Utara, H Ismail A Jalil, SE MM, atau akrab disapa Ayahwa, turut menyalatkan jenazah Muhammad Ishak, Kamis (29/5/2025). Bocah berusia enam tahun itu meninggal dunia akibat kebakaran rumahnya di Gampong Alue Bili Rayeuk, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, pada hari yang sama.  

Bocah berusia enam tahun itu meninggal dunia akibat kebakaran rumahnya di Gampong Alue Bili Rayeuk, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, pada hari yang sama. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Bupati Aceh Utara, H Ismail A Jalil, SE MM, atau akrab disapa Ayahwa, turut menyalatkan jenazah Muhammad Ishak, Kamis (29/5/2025). 

Bocah berusia enam tahun itu meninggal dunia akibat kebakaran rumahnya di Gampong Alue Bili Rayeuk, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, pada hari yang sama. 

Bupati Ayahwa juga langsung mengunjungi rumah duka usai menerima informasi musibah tersebut. 

Ia menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga korban dan meminta mereka untuk tabah serta ikhlas menghadapi cobaan yang sangat berat ini.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 11.30 WIB di Dusun Tengoh, Gampong Alue Bili Rayeuk menyebabkan korban, Muhammad Ishak (6), tewas terjebak dalam rumah yang terbakar hebat.

“Ini ujian berat bagi keluarga. Kami turut berduka. Semoga keluarga diberi kekuatan dan keikhlasan,” ucap Ayahwa di hadapan warga yang turut berduka.

Baca juga: Fakta-Fakta 2 Bocah Meninggal Terbakar di Aceh Timur: Teriak ‘Mak Api’ hingga Jenazah Tidak Utuh

Setelah melayat dan ikut menyalatkan jenazah korban bersama warga setempat, Bupati Ayahwa kemudian mengunjungi Pos Pemadam Kebakaran Alue Bili.

Di sana, ia menyampaikan peringatan tegas kepada petugas damkar atas kelalaian yang terjadi dalam penanganan kebakaran tersebut.

Pasalnya, saat peristiwa terjadi, armada damkar tidak dapat digunakan karena tidak tersedia sopir di pos.

Akibatnya, proses pemadaman sempat terlambat dan dilakukan secara manual oleh warga dengan alat seadanya.

“Ini tidak bisa ditolerir. Armada tidak bisa jalan hanya karena tidak ada sopir? Ini soal nyawa. Ke depan, semua harus siaga dan tanggap darurat 24 jam,” tegas Ayahwa dengan nada serius.

Saat terjadi peristiwa ayah korban, Mansur (43), sedang ke luar rumah untuk membelikan jajanan untuk anaknya.

Baca juga: Damkar Dituding Lalai, Seorang Bocah Meninggal Setelah Terjebak Dalam Kobaran Api di Aceh Utara

Sementara ibu korban, Aminah (34), sedang berada di rumah orang tuanya. Dugaan awal penyebab kebakaran adalah korsleting listrik.

Peristiwa ini menjadi momentum penting bagi seluruh aparatur terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kedisiplinan dalam pelayanan publik, khususnya dalam penanganan bencana. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved