Berita Internasional
Elon Musk Tinggalkan Pemerintahan Donald Trump! Ini Alasan di Baliknya dan Fokus pada Tesla & SpaceX
Elon Elon Musk menyatakan bahwa selama menjabat, terdapat sejumlah kebijakan pemerintahan yang tidak sepenuhnya sejalan dengan pandangannya.
Penulis: Gina Zahrina | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Elon Elon Musk secara resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Kepala Department of Government Efficiency (DOGE) atau Departemen Efisiensi Pemerintah Amerika Serikat pada Jumat (30/5/2025) waktu setempat.
Pengunduran diri ini menandai berakhirnya peran Elon Elon Musk sebagai salah satu figur kunci dalam upaya pemerintahan Presiden Donald Donald Trump untuk memangkas birokrasi dan meningkatkan efisiensi anggaran negara.
Dalam wawancara eksklusif bersama program CBS Sunday Morning yang disiarkan beberapa hari setelah pengunduran dirinya, Elon Elon Musk membuka alasan di balik keputusannya mundur dari jabatan tersebut.
Elon Elon Musk menyatakan bahwa selama menjabat, terdapat sejumlah kebijakan pemerintahan yang tidak sepenuhnya sejalan dengan pandangannya.
Meski demikian, Elon Elon Musk menegaskan bahwa ia tetap mendukung banyak kebijakan pemerintah, namun ada beberapa perbedaan pandangan yang membuatnya merasa perlu untuk mengakhiri masa jabatannya.
Salah satu isu utama yang menjadi sumber ketidaksepakatan adalah kebijakan tarif impor yang diterapkan pemerintahan Donald Trump.
Baca juga: VIDEO Presiden AS Donald Trump Bela Iran, Kritik Tajam PM Israel
Elon Musk menilai tarif impor sering menimbulkan dampak negatif yang luas dan tidak selalu memberikan solusi yang diharapkan.
“Ada hal- hal yang tidak saya setujui sepenuhnya. Namun sulit untuk mengungkapkannya dalam sesi wawancara karena akan menimbulkan perselisihan,” ujar Elon Elon Musk dalam program CBS Sunday Morning, sebagaimana di kutip dari Kompas, Selasa (3/6/2025).
Namun, ia juga menyadari bahwa keputusan terkait tarif merupakan wewenang presiden, sehingga ia memilih menghormati kebijakan yang telah diambil.
Selain itu, melansir dari Kompas, Elon Musk juga mengkritik kebijakan fiskal pemerintah, khususnya mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dikenal dengan sebutan "Big Beautiful Bill".
Elon Musk menilai RUU tersebut berpotensi menambah beban anggaran negara dan bertentangan dengan misi utama DOGE, yaitu mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi pengeluaran pemerintah.
Kritik ini menunjukkan bagaimana Elon Musk mencoba menyeimbangkan perannya sebagai pemimpin DOGE dengan tanggung jawabnya untuk memastikan anggaran negara digunakan secara optimal.
Baca juga: Penyebab Elon Musk Resmi Mundur dari Pemerintahan Donald Trump, Akhiri Tugas Kontroversial di DOGE
Selama masa jabatannya, Elon Musk juga mengakui bahwa ada kalanya ia merasa “terjebak” dalam situasi yang sulit, sehingga enggan menyampaikan kritik atau pandangan yang bertentangan secara terbuka.
Ia menjelaskan bahwa ia khawatir jika mengemukakan pendapat yang berbeda, hal itu dapat menimbulkan konflik internal dalam pemerintahan.
Selain itu, kebijakan yang dihasilkan DOGE, seperti pemangkasan pegawai negeri dan pengurangan anggaran, memicu banyak kontroversi dan reaksi negatif dari berbagai kalangan.
Akibatnya, DOGE kerap dijadikan kambing hitam atas berbagai pemangkasan dan kebijakan kontroversial yang diterapkan pemerintahan.
Kini, setelah resmi mundur dari posisi kepala DOGE, Elon Elon Musk memilih untuk kembali fokus menjalankan bisnis dan perusahaannya.
Dalam sesi panggilan investor Tesla pada (22/4/2025), Elon Musk sudah memberi sinyal bahwa ia akan mengalokasikan lebih banyak waktu dan energi untuk Tesla, sekaligus memastikan perusahaan-perusahaannya terus berkembang.
Baca juga: Eks Presiden Rusia Ngamuk Donald Trump Hina Vladimir Putin, Ancam Perang Dunia III
Fokus ini juga termasuk pengembangan SpaceX, perusahaan penerbangan luar angkasa miliknya yang selama ini menjadi salah satu proyek ambisius Elon Musk.
Presiden Donald Donald Trump sendiri sebelumnya sudah menyatakan bahwa masa tugas Elon Musk tidak akan diperpanjang.
Donald Trump mengaku menghargai peran Elon Musk dan menganggapnya sebagai sosok luar biasa, namun juga menyadari bahwa Elon Musk memiliki tanggung jawab besar terhadap perusahaannya.
"Saya rasa, dia orang yang luar biasa. Tapi saya pikir dia punya perusahaan besar untuk dijalankan. Dan karena itu, dia akan kembali (berbisnis)," kata Donald Trump.
Department of Government Efficiency (DOGE) dibentuk sebagai bagian dari janji kampanye Donald Trump untuk memangkas birokrasi yang dinilai terlalu besar dan mengurangi pemborosan anggaran pemerintah.
Tugas utama DOGE adalah merancang dan menerapkan rencana aksi untuk menghilangkan penipuan dan pemborosan dalam waktu enam bulan pertama sejak pembentukannya.
Baca juga: Donald Trump Tuding Harvard Antisemit dan Minta Buka Data Mahasiswa Internasional
Elon Musk sendiri menjabat sebagai "pegawai khusus pemerintah" dengan aturan masa kerja maksimal 130 hari dalam setahun, sesuai regulasi dari Departemen Kehakiman AS.
Selama menjabat, Elon Musk tidak menerima gaji dari pemerintah federal dan tidak diwajibkan melaporkan harta kekayaannya secara publik.
Keterlibatan Elon Elon Musk dalam pemerintahan ini menarik perhatian luas karena jarang ada pebisnis sekelas dirinya yang langsung terjun ke birokrasi pemerintah.
Sebelum menjabat, Elon Musk dikenal sebagai pendukung Donald Donald Trump selama kampanye, bahkan masuk dalam tim pemenangan dan aktif dalam berbagai kegiatan penggalangan dana.
Dengan mundurnya Elon Musk dari DOGE, masa depan departemen ini menjadi tanda tanya.
Pemerintahan Donald Trump harus mencari pengganti yang mampu melanjutkan misi penghematan dan efisiensi anggaran, meski tantangannya tetap besar mengingat kontroversi yang selama ini mengiringi kebijakan DOGE.
Sementara itu, Elon Elon Musk kini kembali ke fokus utama yang sudah lama ia jalani, yakni mengembangkan teknologi kendaraan listrik dan eksplorasi luar angkasa.
Tesla dan SpaceX diharapkan terus menjadi motor inovasi yang mendorong perubahan di berbagai bidang, dari transportasi hingga antariksa.
(Serambinews.com/Gina Zahrina)
Elon Musk
Mobil Tesla
Tesla
SpaceX
Donald Trump
Alasan Elon Musk Tinggalkan Pemerintahan Donald Tr
Elon Musk mundur dari DOGE
Amerika Serikat
Tragis! Pengantin Pria di Turki Tewas di Hari Pernikahan, Terkena Peluru Kala Tembakan Perayaan |
![]() |
---|
Speechless! Remaja 15 Tahun Tembak Mati Capres Kolombia Miguel Uribe, Pelaku Hanya Dihukum 7 Tahun |
![]() |
---|
Ada-ada Saja! Tiga Pria Pasang Net Bulutangkis di Jalan, Kini Kena Denda |
![]() |
---|
Kisah Pilu Wanita Aljazair, 25 Tahun Mengurung Diri Gegara Tak Lulus SMA |
![]() |
---|
Tak Punya Lisensi Menlu Inggris Terancam Denda Rp 55 Juta Gegara Mancing tanpa Izin Bareng Wapres AS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.