Berita Banda Aceh

Pastikan Kurban Sehat dan Sesuai Syariat, Mahasiswa USK Turun Langsung Pemeriksaan Hewan di 54 Titik

Bagi mahasiswa kedokteran hewan, ini bukan hanya sekadar tugas kampus, melainkan pembelajaran nyata.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
YouTube Chef Devina Hermawan
Pelepasan tim Supervisi Pemeriksaan dan Pemotongan Hewan Qurban, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Senin (2/6/2025. 

SERAMBINEWS.COM – Menyambut Idul adha 2025, masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar tak hanya bersiap dengan hewan kurban terbaik, tetapi juga mendapatkan pendampingan langsung dari ratusan mahasiswa dan dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (USK).

Sebanyak 429 mahasiswa dan 66 dosen diterjunkan ke lapangan melalui program Supervisi Pemeriksaan dan Pemotongan Hewan Qurban (SPPHQ), tim ini dilepas oleh Rektor USK Prof Dr Ir Marwan di halaman utama Gedung Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) USK, Senin (2/6/2025).

Kegiatan SPPHQ ini akan berlangsung dari tanggal 6 hingga 8 Juni 2025.

Mereka akan memeriksa kondisi kesehatan hewan sebelum dan sesudah disembelih, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara penyembelihan yang sesuai syariat Islam dan prinsip kesejahteraan hewan.

Program ini dilakukan di lebih dari 54 titik lokasi pemotongan, mencakup 37 gampong di Banda Aceh dan Aceh Besar, serta beberapa wilayah di luar Provinsi Aceh.

Menurut Dr drh Teuku Reza Ferasyi, MSc, Dekan FKH USK, kegiatan ini bukan hanya rutinitas tahunan, tapi bagian dari pengabdian dan edukasi publik agar masyarakat lebih memahami pentingnya memilih hewan qurban yang sehat dan tata cara penyembelihan yang benar.

Baca juga: USK Terjunkan Tim FKH untuk Lakukan Pemeriksaan Hewan Kurban

“Banyak masyarakat masih ragu soal tanda-tanda hewan yang layak disembelih. Kehadiran mahasiswa ini diharapkan dapat membantu memberikan pemahaman secara langsung di lapangan,” jelasnya.

Selain pemeriksaan kesehatan, mahasiswa juga terlibat aktif dalam observasi proses penyembelihan, pengecekan organ pasca-pemotongan, hingga memastikan tempat pemotongan bersih dan sesuai standar.

Langsung Belajar di Tengah Masyarakat

Bagi mahasiswa kedokteran hewan, ini bukan hanya sekadar tugas kampus, melainkan pembelajaran nyata.

Mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat, belajar komunikasi, edukasi, dan keterampilan klinis dalam konteks sosial-keagamaan yang nyata.

“Kami berharap ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga menjadi pengalaman penting bagi mahasiswa sebagai dokter hewan masa depan,” tambah Reza.

Program ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama poin 12: konsumsi & produksi yang bertanggung jawab, serta poin 17: kemitraan untuk mencapai tujuan.

Baca juga: Mahasiswa USK Sabet Dua Juara di Dua Ajang Bergengsi Musabaqah Qur’an Nasional

Dengan semangat kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat, diharapkan penyelenggaraan qurban tahun ini bisa menjadi lebih sehat, halal, dan edukatif, bukan sekadar rutinitas tahunan.

“Jadi kalau masyarakat melihat mahasiswa berseragam FKH USK di lokasi pemotongan, jangan ragu untuk bertanya atau berdiskusi. Mereka ada di sana untuk membantu,” tutup Dr Reza. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved