Pidie
Meugang Idul Adha, Harga Daging di Pidie Masih Bertahan, Pedagang Batasi Penjualan Karena Alasan Ini
Hari Raya Idul Adha juga disebut hari raya kurban. Ummat islam yang memiliki kemampuan akan menyembelih
Penulis: Idris Ismail | Editor: Nur Nihayati
Hari Raya Idul Adha juga disebut hari raya kurban. Ummat islam yang memiliki kemampuan akan menyembelih
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Memasuki meugang hari kedua menyambut Hari Raya Idul Adha harga daging di Pidie, Kamis (5/6/2025) masih bertahan dijual Rp 180.000/Kilogram.
Hari Raya Idul Adha juga disebut hari raya kurban. Ummat islam yang memiliki kemampuan akan menyembelih hewan untuk dibagikan ke fakir-miskin.
Hal ini ikut memengaruhi penjualan daging meugang juga dibatasi sejumlah pedagang.
Suasana penuh daging kurban, para pedagang daging di Kabupaten Pidie lebih membatasi sembelih untuk daging meugang.
Seperti terpantau Serambinews.com, Kamis (5/6/2025) di sejumlah pusat pasar di daerah berjuluk penghasil emping melinjo bahwa hingga pukul 08.30 WIB harga daging meugang menjelang satu hari raya dijual rata-rata Rp 180.000/Kg.
'Harga daging meugang baik sapi maupun kerbau menjelang satu hari raya Idul Adha 1446 H tetap kami jual Rp 180.000/Kg," sebut Zainal Abidin Ali (62) pedagang daging di pusat pasar Tijue Kemukiman Gampong Lhang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie kepada Serambinews.com, Kamis (5/6/2025).
Dijelaskan pembatasan jumlah hewan sembelihan dari biasanya 5 sampai 7 ekor menjadi 2 sampai 3 dikarenakan kondisi lebaran Idul Adha masyarakat lebih dipengaruhi dengan suasana menantikan daging kurban yang disembelih pada hari Raya Idul Adha.
Maka karena rasa khawatir itu, animo transaksi harga daging dipastikan menurun, maka pertimbangan untuk menyembelih hewan untuk daging meugang menjadi alasan pembatasan sembelih hewan meugang.
Karenanya, situasi ini menjadi tradisi masyarakat pada lazimnya saat hari raya kurban yang dipastikan mendapatkan jatah daging dari hasil sembelihan hewan kurban di gampong-gampong (Meunasah) ataupun masjid-masjid.
'Sehingga kecendrungan warga membeli daging menjadi menurun,"jelasnya.
Jadi, selaku pedagang mesti membaca kondisi demikian sehingga akan dibatasi sembelihan untuk daging.
Jadi, dalam menyiasati hal demikian, para pedagang hanya menyembelih 2 atau 3 hewan berupa sapi atau kerbau baik pada hari pertama maupun hari kedua meugang.
Ditambahkan juga, untuk harga tulang yang masih berdaging juga di jual pada kisaran harga Rp 80.000/Kg untuk dijadikan santapan sop.
Diakui ZainalAbidin, setiap momen hari meugang di berbagai belahan daerah di Aceh menjadi momen sakral bagi masyarakat.
'Yaitu berkumpulnya kerabat keluarga dengan santapan aneka kuah kari daging dalam menyambut lebaran,"ungkapnya. (*)
Bupati Diminta Negerikan PTI Al Hilal Sigli, Disampaikan Saat Wisuda 452 Lulusan, 170 Cumlaude |
![]() |
---|
Dana BOS Pidie 2025 Capai Rp 46,8 Miliar, Realisasi Hampir Seratus Persen |
![]() |
---|
Sikapi Usulan Wilayah Pertambangan Pidie, Alkautsar: WPR Multiplier Effect, Harus Segera Disahkan |
![]() |
---|
85 Peserta Pidie Siap Ikut MTQ Tingkat Provinsi Aceh Ke -37 di Pidie Jaya, Target Masuk Lima Besar |
![]() |
---|
Polres Pidie Gelar FGD dan Deklarasi Bersama, Bahas Solusi Penanggulangan Penambang Emas Tanpa Izin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.