Breaking News

Berita Aceh Singkil

Ini Dampak Negatif Video AI, Masyarakat Aceh Singkil Diminta Bijak Hadapi Perkembangan Digital

Salah satu kemajuan teknologi yang memberikan keuntungan sekaligus dapat merugikan jika digunakan tak sesuai peruntukan adalah kecerdasan buatan atau

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
DAMPAK NEGATIF VIDEO AI - Pegiat media sosial di Aceh Singkil, Maimudin Tanjung, dan desai grafis asal Aceh Singkil menyebut dampak negatif video AI, jika disalahgunakan. 

Salah satu kemajuan teknologi yang memberikan keuntungan sekaligus dapat merugikan jika digunakan tak sesuai peruntukan adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kemajuan teknologi tak selamanya memberikan keuntungan. 

Ada dampak negatif yang dapat merugikan khalayak ramai jika digunakan oleh pihak tak bertanggung jawab.

Salah satu kemajuan teknologi yang memberikan keuntungan sekaligus dapat merugikan jika digunakan tak sesuai peruntukan adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

AI telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pembuatan konten digital seperti video.

Teknologi AI menghadirkan banyak peluang positif.

Namun membuka celah bagi oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penyalahgunaan, khususnya dalam bentuk fitnah dan penipuan berbasis video AI.

Baca juga: Bongkahan Semen dari Atap Masjid Agung Abdya Jatuh ke Lantai, Jamaah Kaget

Maimudin Tanjung, pegiat media sosial dan desain grafis asal Aceh Singkil, mengingatkan masyarakat atas  bahaya yang mengintai di balik kemudahan membuat konten video dengan bantuan AI. 

Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya warga Aceh Singkil, lebih bijak dan kritis dalam menghadapi perkembangan teknologi digital ini.

Menurut Maimudin, teknologi AI mampu menciptakan video yang sangat realistis, bahkan sulit dibedakan dengan video asli. 

Salah satunya dengan teknologi deepfake, yang membuat wajah dan suara seseorang dapat dimanipulasi sedemikian rupa.

"Sehingga tampak seolah-olah orang tersebut benar-benar melakukan atau mengucapkan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi," kata Maimudin, Senin (9/6/2025).

Fenomena ini sebutnya dapat menimbulkan berbagai masalah serius. 

Baca juga: Berhasil Tangkap Pembunuh Guru, Keluarga Apresiasi Kinerja Polres Aceh Singkil 

1. Menyebarkan fitnah dan hoaks

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved