Internasional

Putin Mengamuk, Rusia Serang Ukraina Pakai Pesawat Nirawak dan Rudal, Pangkalan Militer Luluh Lantak

Presiden Rusia Vladimir Putin Mengamuk, Rusia Bombardir Ukraina dengan Pesawat Nirawak, Pangkalan Militer Luluh Lantak

|
Editor: Muhammad Hadi
STV
Presiden Rusia Vladimir Putin benar-benar marah besar setelah serangan drone terhadap pangkalan militer Negeri Beruang Merah itu. Moskow langsung menyiapkan serangan balasan berskala besar yang melibatkan drone tempur dan rudal presisi. FOTO Pesawat Nuklir Rusia Rontok Dihantam Drone Ukraina, Putin Rugi Besar 

Otoritas setempat menyebutkan bahwa lapangan udara yang dimaksud terletak di kota Dubno, sekitar 60 kilometer dari perbatasan Ukraina dengan Polandia.

Sebagai langkah antisipasi, pesawat tempur Polandia dan negara-negara sekutu dikerahkan pada Senin pagi untuk menjaga keamanan wilayah udara Polandia, menurut pernyataan militer negara tersebut.

Baca juga: AS: Rusia Bersiap Serang Ukraina Besar-besaran setelah 40 Pesawat Pembomnya Dihancurkan Drone

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa serangan ini merupakan balasan atas serangan Ukraina terhadap pangkalan militer Rusia yang terjadi awal bulan ini. 

Rusia menegaskan bahwa seluruh target yang telah ditentukan telah berhasil diserang.

Perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun ini semakin memanas, sementara upaya negosiasi damai antara Kyiv dan Moskow belum membuahkan hasil nyata. 

Ukraina terus mendorong tercapainya gencatan senjata tanpa syarat sebagai langkah awal, namun usulan tersebut telah berulang kali ditolak oleh Rusia.

Serangan udara terbesar

 Pasukan Rusia meluncurkan rentetan 367 pesawat nirawak dan rudal ke kota-kota Ukraina pada Minggu (25/5/2025), termasuk ibu kota Kyiv. 

Ini menjadi serangan udara terbesar dalam perang sejauh ini, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai puluhan lainnya.

Mengutip Reuters yang mengutip pernyataan pejabat Ukraina setempat, korban tewas termasuk tiga anak di wilayah utara Zhytomyr.

 Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta Amerika Serikat, yang telah mengambil sikap publik yang lebih lunak terhadap Rusia, untuk angkat bicara.

"Keheningan Amerika, keheningan negara lain di dunia hanya mendorong Putin," tulisnya di Telegram.

Dia menambahkan, "Setiap serangan teroris Rusia seperti itu adalah alasan yang cukup untuk sanksi baru terhadap Rusia."

Baca juga: Drone Ukraina Berhasil Ledakan 40 Pesawat Pembom Rusia, Diselundupkan dalam Truk

Itu adalah serangan terbesar dalam perang dalam hal senjata yang ditembakkan, meskipun serangan lain telah menewaskan lebih banyak orang.

Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko mengatakan 12 orang tewas dan 60 lainnya terluka. 

Jumlah korban tewas sebelumnya yang diberikan secara terpisah oleh otoritas regional dan penyelamat menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 13 orang.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved