Harga Emas

Tak Terbendung! Harga Emas di Banda Aceh Meroket Tajam Pada 13 Juni 2025, Segini Harga per Mayamnya

Tak Terbendung! Harga Emas di Banda Aceh Meroket Tajam Pada 13 Juni 2025, Segini Harga per Mayamnya

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS
HARGA EMAS- Harga emas di Banda Aceh kembali meroket (13/6/2025). Pengunjung toko emas di Sabang sedang melakukan transaksi jual beli emas di tengah penurunan harga. 

Tak Terbendung! Harga Emas di Banda Aceh Meroket Tajam Pada 13 Juni 2025, Segini Harga per Mayamnya

 SERAMBINEWS.COM-Harga emas di Banda Aceh kembali meroket, pasalnya menunjukkan kembali tren kenaikan yang cukup tajam.

Pada Jumat (13/6/2025), harga emas tembus Rp 5.800.000 per mayam, belum termasuk ongkos pembuatan.

Perlu dicatat, harga emas per mayam yang tercatat saat ini belum termasuk ongkos pembuatan.

Besaran ongkos tersebut dapat bervariasi, umumnya berada di kisaran Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per mayam, tergantung pada tingkat kerumitan desain perhiasan yang dibuat.

Semakin rumit detail dan bentuk perhiasan, maka ongkos pembuatannya pun biasanya akan lebih tinggi.

Oleh karena itu, harga akhir yang harus dibayar konsumen bisa berbeda-beda, meskipun berat dan kadar emasnya sama.

Baca juga: Harga Emas Melesat! Serangan ke Iran Picu Lonjakan Harga, Pasar Global Bergejolak

Kenaikan harga emas ini cukup mencolok dibandingkan harga sebelumnya pada Kamis (12/6/2025), yang  berada di angka Rp. 5.700.000 per mayam belum termasuk ongkos pembuatan.

Artinya, terjadi lonjakan harga emas Rp 100.000 hanya dalam waktu 24 jam.

Lonjakan harga ini bukan sekadar tren lokal, tapi mencerminkan gejolak pasar emas global yang sedang bergolak hebat.

Harga Emas Dunia Naik

 Dilansir dari kantor berita Reuters (13/6/2025), di pasar global, harga emas spot melonjak 1,2 persen ke level $3.423,30 per ons, level tertinggi dalam hampir dua bulan terakhir.

Kenaikan ini dipicu ketegangan geopolitik menyusul serangan militer Israel terhadap Iran, yang mendorong investor global memburu emas sebagai aset safe haven.

Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah membuat para investor khawatir akan eskalasi konflik regional.

 Analis menyebutkan bahwa serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran memicu ketidakpastian dan kekhawatiran pasar akan risiko perang yang lebih luas.

Baca juga: Dulu Janji Perdamaian Global,Tapi Justru Serangan Rudal yang Datang! Strategi Trump Gagal Total?

“Emas melonjak melewati resistensi di sekitar $3.400 akibat berita serangan udara, dan kenaikan lebih lanjut dapat terjadi jika eskalasi berlanjut,” kata Tim Waterer, Kepala Analis Pasar di KCM Trade.

Lonjakan ini bisa berimbas langsung ke pasar lokal, termasuk Banda Aceh, yang turut merasakan efeknya lewat kenaikan harga emas dalam waktu singkat.

Ketegangan di Timur Tengah Jadi Pemicu Utama

Lonjakan harga emas terjadi setelah Israel dikabarkan menyerang fasilitas nuklir Iran.

Serangan ini memperburuk ketegangan di Timur Tengah, terutama karena Iran sedang berada dalam sorotan atas dugaan pengembangan bahan untuk membuat bom nuklir.

Ketegangan tersebut membuat pelaku pasar global khawatir, sehingga mereka mulai menjual aset-aset berisiko dan membeli emas sebagai tempat perlindungan nilai (safe haven).

Menurut Tim Waterer, Kepala Analis Pasar di KCM Trade, "Lonjakan permusuhan terbaru di Timur Tengah ini telah mengalihkan perhatian dari isu-isu ekonomi, seperti negosiasi dagang. Investor kini fokus pada perlindungan modal dengan masuk ke aset safe haven seperti emas."

Baca juga: Update Terbaru Harga BBM Pertamina 12 Juni 2025, Cek Sekarang Berapa Harga di Wilayahmu?

Israel bahkan telah mengumumkan keadaan darurat, mengantisipasi potensi serangan balasan dari Iran, baik melalui rudal maupun pesawat tanpa awak (drone).

 Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa militer AS juga sedang bersiap menghadapi berbagai kemungkinan, termasuk evakuasi warga sipil Amerika dari kawasan tersebut.

Harga Emas Bisa Naik Lebih Tinggi Jika Ketegangan Berlanjut

Analis memperkirakan harga emas bisa terus naik jika situasi terus memanas.

Waterer menyebutkan bahwa emas telah berhasil menembus level resistensi teknikal di angka $3.400, dan tidak menutup kemungkinan harganya akan terus naik jika ketegangan di kawasan semakin memburuk.

“Jika eskalasi antara Israel dan Iran berlanjut, bukan tidak mungkin harga emas melampaui $3.450 atau bahkan lebih tinggi,” ujarnya.

Baca juga: Update Lengkap Harga BBM Pertamina Hari Ini, 11 Juni 2025, Cek Harga di Wilayahmu!

Data Ekonomi AS Dukung Potensi Penurunan Suku Bunga

Selain faktor geopolitik, kenaikan harga emas juga didorong oleh data ekonomi dari Amerika Serikat.

Data terbaru menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS mulai melambat.

Pengajuan tunjangan pengangguran tercatat tetap tinggi, berada di level tertinggi dalam delapan bulan terakhir.

Sementara itu, pertumbuhan harga produsen di bulan Mei juga melambat, yang menunjukkan tekanan inflasi mulai mereda.

Kondisi ini semakin memperkuat harapan bahwa Federal Reserve (bank sentral AS) akan mulai menurunkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Para pelaku pasar kini memperkirakan penurunan suku bunga akan dimulai pada bulan September 2025, bukan Oktober seperti yang sempat diprediksi sebelumnya.

Baca juga: Tung Tung Tung Sahur Meledak di TikTok! Meme Lokal Jadi Viral di Dunia Brainrot Global

Total penurunan suku bunga tahun ini diperkirakan mencapai 55 basis poin.

Suku bunga yang lebih rendah biasanya mendorong kenaikan harga emas, karena menurunkan imbal hasil investasi berbunga seperti obligasi, sehingga membuat emas menjadi pilihan yang lebih menarik.

Pergerakan Logam Mulia Lainnya

Selain emas, beberapa logam mulia lainnya juga mengalami perubahan harga. Harga perak spot turun tipis 0,3 persen menjadi $36,25 per ons.

Sementara itu, platinum melemah 1 persen menjadi $1.282,55, dan paladium turun 0,5 persen ke posisi $1.050,61.

Meski demikian, ketiga logam tersebut masih mencatatkan kenaikan mingguan, menunjukkan bahwa minat terhadap logam mulia secara umum masih cukup kuat.

Baca juga:  12 Negara Dilarang Masuk AS oleh Trump, Termasuk Indonesia? Dalihnya: Ancaman Keamanan

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved