Israel Serang Iran

Iran: Pembicaraan Nuklir dengan AS 'Pedang Bermata Dua'

Perjanjian nuklir awal memakan waktu dua tahun untuk dinegosiasikan, jadi jika Amerika benar-benar mencoba bernegosiasi dengan itikad baik, mereka har

Editor: Ansari Hasyim
BBC Indonesia
Badan Energi Atom Internasional tidak diberikan izin memasuki kompleks Parchin sejak tahun 2005. 

SERAMBINEWS.COM - Analis politik Iran Hamed Mousavi mengatakan perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat bagaikan “pedang bermata dua” karena Israel terus melancarkan serangannya.

"Di satu sisi, Iran tidak ingin menutup jalur diplomatik apa pun dengan Amerika karena, untuk menghentikan perang ini, satu-satunya jalan adalah solusi diplomatik di mana Amerika mungkin akan memainkan peran yang sangat besar," katanya kepada Al Jazeera.

“Pada saat yang sama, Iran tidak ingin melanjutkan negosiasi yang mengarah pada kesepakatan nuklir yang telah berlangsung selama dua bulan terakhir.”

Mousavi mengatakan akan tidak ada gunanya melanjutkan negosiasi jika Iran tetap diserang.

“Pemerintahan Trump terus mengatakan bahwa kami menetapkan batas waktu 60 hari, yang kemudian berlalu dan kemudian Israel mampu menyerang.

Perjanjian nuklir awal memakan waktu dua tahun untuk dinegosiasikan, jadi jika Amerika benar-benar mencoba bernegosiasi dengan itikad baik, mereka harus mengalah kali ini. Mencoba mengebom Iran hingga tunduk akan memiliki efek sebaliknya.”

Iran Klaim Tembak Jatuh Pesawat Tempur F-35 Israel Buatan Amerika, Pilot Hilang

Militer Iran mengatakan sistem pertahanan udaranya menyerang jet tempur F-35 Israel lainnya.

Mengutip departemen hubungan masyarakat angkatan darat, kantor berita IRNA mengatakan insiden itu terjadi di wilayah barat negara itu. 

Pilot dilaporkan keluar dari jet tetapi keberadaannya saat ini masih belum diketahui.

Juru bicara militer Israel Avichay Adraee membantah “publikasi palsu oleh media Iran yang menyatakan bahwa militer Iran berhasil menembak jatuh jet tempur Israel”.

Putuskan Hubungan dengan Israel, Pakistan Janji Dukung Iran

Pakistan menyatakan dukungan penuhnya terhadap Iran dan menyerukan persatuan muslim melawan Israel setelah serangan yang sedang berlangsung.

“Kami mendukung Iran dan akan mendukung mereka di setiap forum internasional untuk melindungi kepentingan mereka,” kata Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif dalam pidatonya di majelis nasional.

“Israel telah menargetkan Iran, Yaman, dan Palestina. Jika negara-negara Muslim tidak bersatu sekarang, masing-masing dari mereka akan menghadapi nasib yang sama.”

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved