Harga Emas

Harga Emas di Banda Aceh Kompak Naik dengan Pasar Global, 16 Juni 2025 Dijual Segini per Mayam

Harga emas di Banda Aceh kembali menunjukkan tren kenaikan, sejalan dengan lonjakan harga emas dunia yang tengah menguat tajam.

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
For Serambinews.com  
HARGA EMAS-Harga emas di Banda Aceh kembali menunjukkan tren kenaikan (16/6/2025). Emas perhiasan yang dijual di salah satu toko emas di Pasar Tradisional Blangpidie, Kabupaten Abdya. 

Sementara itu, emas berjangka AS juga naik 0,3 persen menjadi 3.461,90 dolar AS per ons.

Baca juga: Berharap Disapa Balik, Malah Surat Trump Ditolak Mentah-Mentah! Korut Tegas Kami Tak Butuh Trump

Menurut Kelvin Wong, analis pasar senior Asia Pasifik di OANDA, lonjakan harga emas ini didorong oleh kondisi geopolitik yang semakin tidak stabil.

"Premi risiko politik gabungan yang meningkat akibat konflik Iran-Israel saat ini mendorong peningkatan permintaan emas sebagai aset safe haven," kata Wong.

Ia juga menambahkan bahwa tren harga emas masih menunjukkan arah naik dalam jangka pendek.

"Saat ini, kami mengalami penembusan yang jelas di atas 3.400 dolar AS dan tren naik jangka pendek masih utuh. Kami melihat level resistensi di 3.500 dolar AS dan kemungkinan menembus level tertinggi baru di atas angka tersebut," jelasnya.

Pada hari Minggu (15/6/2025), Israel dan Iran kembali saling melancarkan serangan militer, yang mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka di kalangan warga sipil.

Kedua negara bahkan menyerukan kepada warga sipil lawan untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan serangan lanjutan.

Situasi ini memperbesar kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat berkembang menjadi perang kawasan yang melibatkan negara-negara lain di Timur Tengah, mengganggu stabilitas regional, dan memicu ketidakpastian ekonomi global.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan harapannya agar kedua negara bisa menyelesaikan konflik lewat diplomasi.

Namun, ia juga mengakui bahwa terkadang konflik perlu terjadi sebelum perdamaian bisa dicapai.

Baca juga: Al Ghazali dan Alyssa Daguise Resmi Menikah, Mahar 16,6 Gram Emas dan Uang 2.025 Euro

"Saya berharap akan ada kesepakatan. Tapi terkadang, negara-negara memang harus berjuang terlebih dahulu," kata Trump.

Di samping krisis geopolitik, para pelaku pasar global juga menantikan keputusan kebijakan moneter dari Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed) yang akan diumumkan pada hari Rabu (18/6/2025).

Meskipun The Fed secara luas diperkirakan tidak akan menaikkan atau menurunkan suku bunga dalam pertemuan kali ini, pasar akan mencermati sinyal terkait kemungkinan pemotongan suku bunga di masa mendatang.

Berdasarkan data inflasi yang terkendali minggu lalu, para analis memperkirakan bahwa The Fed bisa mulai menurunkan suku bunga pada bulan September.

Saat ini, pasar berjangka menunjukkan ekspektasi untuk dua kali pemotongan suku bunga sebelum akhir tahun.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved