Video

VIDEO - Korea Utara Kecam Serangan Israel ke Iran dan Peringatkan AS Tak Sulut Api Perang

Kemenlu Korea Utara menegaskan keprihatinan mendalam atas tindakan militer Israel dan tidak dapat dibenarkan.

SERAMBINEWS.COM - Korea Utara secara tegas mengecam serangan udara Israel ke Iran yang telah memicu eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah sejak Jumat (13/6/2025) lalu.

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan melalui Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menegaskan keprihatinan mendalam atas tindakan militer Israel dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan.

“Republik Demokratik Rakyat Korea menyampaikan keprihatinan serius atas serangan militer Israel dan mengecamnya dengan tegas,” ujar juru bicara tersebut.

Baca juga: VIDEO Baru Pemanasan, Iran Peringatkan Israel Hukuman Sebenarnya Akan Tiba

Pyongyang juga memperingatkan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa agar tidak turut campur atau memprovokasi konflik menjadi lebih besar. Korea Utara menilai tindakan Israel, yang menewaskan warga sipil di Iran dan Gaza, merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak bisa diampuni.

“Tindakan ilegal berupa terorisme yang disponsori negara oleh Israel telah meningkatkan risiko pecahnya perang besar-besaran baru di kawasan Timur Tengah,” lanjut pernyataan tersebut.

Sementara itu, ketegangan antara Iran dan Israel masih terus berlanjut hingga hari ini, dengan kedua negara saling melancarkan serangan balasan.

Baca juga: VIDEO - Pertama Kali Iran Luncurkan Rudal Sejjil Dua Tahap: Gerbang Neraka Akan Terbuka

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjukkan indikasi semakin serius untuk turut campur langsung dalam konflik tersebut. Meski Departemen Pertahanan AS (Pentagon) menegaskan pasukan Amerika masih dalam posisi defensif, pernyataan Trump belakangan justru menambah spekulasi keterlibatan AS dalam konflik.

Pada Kamis (12/6/2025), Trump sempat membuka peluang untuk melanjutkan perundingan nuklir dengan Iran, hanya sehari sebelum Israel melancarkan serangan ke Teheran. Namun, nada Trump berubah lebih keras pada Senin (16/6/2025) dengan meminta warga Teheran segera mengungsi.

Kemudian pada Selasa (17/6/2025), Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat memiliki kendali penuh atas wilayah udara Iran — sinyal kuat yang menimbulkan dugaan bahwa AS terlibat langsung dalam memanasnya konflik di kawasan tersebut.

Hingga kini, situasi di Timur Tengah masih tegang dengan potensi eskalasi yang lebih luas jika aktor-aktor besar dunia gagal meredam ketegangan. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved