Berita Internasional

Amerika Memanas: Mengapa Selat Hormuz Jadi Titik Panas Dunia, Apa Dampaknya Jika Ditutup Iran?

Apa yang akan terjadi pada harga bahan bakar, ekonomi global, dan kehidupan sehari- hari kita jika Selat Hormuz benar ditutup?

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/US CENTCOM
SELAT HORMUZ - Arsip foto saat, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengkonfirmasi pada hari Senin bahwa kelompok penyerang AS yang dipimpin oleh kapal induk USS Dwight D. Eisenhower melewati Selat Hormuz menuju perairan Teluk. Jika Iran benar menutup Selat Hormuz, apa dampaknya terhadap dunia? Berikut penjelasan lengkapnya. 

Kapal- kapal berbendera Panama seperti Liberia, dan Kepulauan Marshal, serta kapal milik perusahaan pelayaran Yunani, Jepang, dan China, juga akan terkena dampak langsung jika jalur ini terganggu.

Penutupan Selat Hormuz yang strategis sedang ditinjau secara serius oleh Iran, menurut laporan media lokal yang mengutip pernyataan Esmail Kosari, anggota komisi keamanan parlemen.
PETA SELAT HORMUZ - Penutupan Selat Hormuz yang strategis sedang ditinjau secara serius oleh Iran, menurut laporan media lokal yang mengutip pernyataan Esmail Kosari, anggota komisi keamanan parlemen. (SERAMBINEWS.COM/Al Jazeera)

Sementara itu, Apa Dampaknya bagi Dunia?

Jika Selat Hormuz ditutup, harga minyak global bisa melonjak di atas 100 dolar AS per barel.

Biaya energi yang naik, inflasi meningkat, dan harga barang kebutuhan pokok pokok bisa melambung tinggi.

Selain itu, gangguan rantai pasokan global akan memicu keterlambatan impor bahan baku dan barang jadi.

Tak lupa, asuransi pengiriman juga akan naik, yang memicu lonjakan biaya logistik internasional. Pasar saham bisa bergejolak dan menciptakan ketidakpastian ekonomi di berbagai belahan dunia.

Baca juga: Amerika Serang Iran Makin Panas, Donald Trump Klaim Nuklir dan Dukung Israel, Iran Gugat AS ke IAEA

Apa Ancaman Penutupan Ini Nyata?

Iran memiliki sejarah panjang dalam menggunakan Selat Hormuz sebagai alat tawar politik

Meskipun belum pernah benar- benar menutupnya, negara ini telah beberapa kali menyita kapal, mengancam jalur pelayaran, hingga melakukan serangan terhadap kapal tanker di sekitar perairan.

Ancaman terbaru Iran menyusul serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklirnya pada (22/6/2025).

Iran juga menyebutkan bahwa jika AS dan sekutunya secara aktif terlibat dalam konflik, maka penutupan Selat Hormuz adalah hak sah mereka sebagai bentuk tekanan, sebagaimana dikutip dari Newsweek (19/6/2025).

Penutupan Selat Hormuz bisa berpontensi memicu konflik militer skala besar yang melibatkan kekuatan besar dunia seperti AS, Eropa, dan negara- negara Teluk.

Aliansi Nato juga bisa tersert ke dalam konflik ini jika ketegangan terus berlanjut.

Jika dari sisi ekonomi, dampak dari konflik ini bisa mengarah ke resesi global terutama jika krisis berkepanjangan dan pasokan energi terganggu dalam waktu yang lama.

Selat Hormuz bukan sekadar jalur pelayaran, melainkan urat nadi energi dunia. Ancaman penutupannya oleh Iran menunjukkan betapa rentannya sistem perdagangan global terhadap konflik geopolitik.

Meski Selat Hormuz belum benar-benar ditutup, dunia kini berada dalam ketegangan tinggi yang bisa mengubah peta politik dan ekonomi global dalam waktu singkat. Menjaga stabilitas di kawasan ini bukan hanya kepentingan regional, tapi juga kepentingan dunia.\

(Serambinews.com/Gina Zahrina)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved