Perang Dunia Ketiga
Blitzkrieg dan Bom Atom, Perang Dunia II Hingga Perang Dunia III, Apa Yang Bisa Dipelajari?
Yang mana dua hari setelahnya, Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman, dan menandai dimulainya Perang Dunia II.
Penulis: Gina Zahrina | Editor: Nur Nihayati
Pertempuran Stalingrad yang berlangsung antara Agustus 1942 hingga Febuari 1943 merupakan pertempuran paling brutal dan berdarah di Perang Dunia II.
Pertempuran ini melibatkan lebih dari dua juta tentara dari kedua belah pihak dan menewaskan sekitar 1,7 juta orang.
Kemenangan Uni Soviet di Stalingrad menandai awal kemunduran pasukan Jerman di Front Timur.
Di Afrika Utara, Sekutu di bawah pimpinan Jenderal George S. Patton berhasil mengalahkan pasukan Jerman yang dipimpin oleh Jenderal Erwin Rommerl pada tahun 1943, sehingga membuka jalan bagi invasi Sekutu ke Italia.
Baca juga: AS Akui Ancaman di Laut Merah yang Dikuasai Yaman jadi Ancaman Mematikan sejak Perang Dunia II
Puncak perlawanan Sekutu ini terjadi pada 6 Juni 1944 dengan Operasi Overloard atau pendaratam Normandia yang melibatkan sekitar 156.000 pasukan.
Yang mana jika melansir dari Britannica, operasi ini menjadi operasi amfibi terbesar dalam sejarah ini yang berhasil membuka front baru di Eropa Barat dan menjadi langkah krusial untuk mengakhiri dominasi Nazi di benua tersebut.
Akhir Perang dan Dampak Bom Antam
Perang di Eropa berakhir pada Mei 1945 setelah kematian Adolf Hitler dan penyerahan tanpa syarat oleh Jerman kepada Sekutu.
Namun, konflik di pasfik masih berlanjut hingga Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945.
Melansir dari National Geographic, bom atom ini menyebabkan kematian massal dan kerusakan luar biasa, serta memaksa Jepang menyerah secara resmi pada 2 September 1945, dan mengakhiri Perang Dunia II.
Jika kita balik ke sejarah Perang Dunia, Perang Dunia II mengajarkan dunia tentang bahanya ekstremisme, nasionalisme berlebihan, dan kegagalan diplomasi.
Baca juga: Temuan Ribuan Amunisi Sisa Perang Dunia II di Cilacap, Ternyata Buatan Negara Adidaya Tahun 1933
Perang ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga perdamaian dan kerja sama Internasional agar tragedi serupa tidak terulang kembali.
Kini, di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat, mengenal kembali sejarah Perang Dunia II menjadi sangat relevan.
Hal ini dapat menjadi peringatan bagi dunia agar selalu berhati-hati dan mengutamakan dialog serta perdamaian demi menghindari terjadinya Perang Dunia III yang akan membawa dampak lebih dahsyat.
(Serambinews.com/Gina Zahrina)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.