Breaking News

Perang Dunia Ketiga

Blitzkrieg dan Bom Atom, Perang Dunia II Hingga Perang Dunia III, Apa Yang Bisa Dipelajari?

Yang mana dua hari setelahnya, Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman, dan menandai dimulainya Perang Dunia II.

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Nur Nihayati
(Foto: Defensemedianetwork.com)
ARSIP FOTO PERANG DUNIA II - Erwin Rommel (kanan) merupakan jenderal Nazi Jerman dengan pangkat Field Marshal (Panglima Tertinggi) saat Perang Dunia II berkecamuk- Melihat perang antara Israel - Iran dan Amerika yang dapat memicu Perang Dunia III, berikut mengingat kembali Perang Dunia II. 

SERAMBINEWS.COM - Perang Dunia II adalah salah satu konflik terbesar dan paling berdarah dalam sejarah umat manusia yang berlangsung selama enam tahun dari 1939 hingga 1945.

Melansir dari berbagai sumber sejarah, perang ini menewaskan lebih dari 70 juta jiwa di seluruh dunia dan meninggalkan dampak yang sangat besar pada tatanan politik, sosial dan juga ekonomi global saat ini.

Mengenal penyebab Perang Dunia II

Sejarah Perang Dunia II tidak dapat dilepaskan dari kondisi dunia pasca Perang Dunia I. Dikutip dari laman History, kekalahan Jerman dalam Perang Dunia Pertama membawa luka mendalam bagi negara tersebut yang memunculkan semangat revans atau balas dendam yang memicu kebangkitan nasionalisme ekstrem dibawah kepemimpinan Adolf Hilter.

Adolf Hilter yang pada saat itu naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1933 memimpin Pertai Nazi dan secara diam- diam mempersenjatai kembali Jerman dan melanggar Perjanjian Versailles yang mengatu pembatasan militer Jerman.

Melansir dari Kompas.com, ketegangan dunia pada saat itu semakin memuncak ketika Jerman menyerbu Polandia pada 1 September 1939.

Invasi kilat atau Blitzkrieg yang menggabungkan serangan udara dan tank secara cepat membuat Polandia jatuh dalam waktu yang singkat.

Baca juga: Bom yang Dijatuhkan Israel di Gaza Lebih dari 70 Ribu Ton, Melebihi Jumlah Bom saat Perang Dunia II

Yang mana dua hari setelahnya, Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman, dan menandai dimulainya Perang Dunia II.

Dua Kubu Besar dan Perang di Berbagai Front

Perang Dunia II mempertemukan dua blok besar, yakni Blok Sekutu yang terdiri dari Inggris, Perancis, Uni Soviet, Amerika Serikat, dan China, yang melawan Blok Poros yang dipimpin oleh Jerman, Italia, dan Jepang.

Setiap negara yang disebutkan diatas memiliki motif politik dan ambisi wilayah yang memperluas perang menjadi konflik global.

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, salah satu momen penting dalam Perang Dunia II adalah Operasi Barbarossa yang dimulai pada 22 Juni 1941, ketika Jerman melancarkan invasi besar- besaran ke Uni Soviet.

Operasi ini melibatkan hampir 4 juta personel dan ribuan tank serta pesawat terbang, dan dianggap sebagai operasi militer terbesar dalam sejarah.

Di sisi lain, Jepang yang ingin menguasai Asia dan Pasifik menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbor pada 7 Desember 1941.

Melansir dari BBC, serangan mendadak ini membawa AS secara resmi masuk ke dalam Perang Dunia II dan memcu perang di kawasan Pasifik yang berlangsung sangat sengit.

Baca juga: Euro Med Sebut Israel Telah Jatuhkan 70 Ribu Ton Bom di Gaza, Melebihi saat Perang Dunia II

Pertempuran Penting dan Titik Balik Perang

Sejumlah pertempuran menentukan arah dan hasil perang. Menurut History, Pertempuran Inggris (Battle of Britain) pada tahun 1940 ini menandai pertempuran udara pertama yang menggunakan teknologi radar untuk mendeteksi serangan musuh.

Pertempuran ini juga menjadi simbol ketahanan Inggris dalam menghadapi serangan udara Jerman selama lebih dari tiga bulan.

Pertempuran Stalingrad yang berlangsung antara Agustus 1942 hingga Febuari 1943 merupakan pertempuran paling brutal dan berdarah di Perang Dunia II.

Pertempuran ini melibatkan lebih dari dua juta tentara dari kedua belah pihak dan menewaskan sekitar 1,7 juta orang.

Kemenangan Uni Soviet di Stalingrad menandai awal kemunduran pasukan Jerman di Front Timur.

Di Afrika Utara, Sekutu di bawah pimpinan Jenderal George S. Patton berhasil mengalahkan pasukan Jerman yang dipimpin oleh Jenderal Erwin Rommerl pada tahun 1943, sehingga membuka jalan bagi invasi Sekutu ke Italia.

Baca juga: AS Akui Ancaman di Laut Merah yang Dikuasai Yaman jadi Ancaman Mematikan sejak Perang Dunia II

Puncak perlawanan Sekutu ini terjadi pada 6 Juni 1944 dengan Operasi Overloard atau pendaratam Normandia yang melibatkan sekitar 156.000 pasukan.

Yang mana jika melansir dari Britannica, operasi ini menjadi operasi amfibi terbesar dalam sejarah ini yang berhasil membuka front baru di Eropa Barat dan menjadi langkah krusial untuk mengakhiri dominasi Nazi di benua tersebut.

Akhir Perang dan Dampak Bom Antam

Perang di Eropa berakhir pada Mei 1945 setelah kematian Adolf Hitler dan penyerahan tanpa syarat oleh Jerman kepada Sekutu.

Namun, konflik di pasfik masih berlanjut hingga Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945.

Melansir dari National Geographic, bom atom ini menyebabkan kematian massal dan kerusakan luar biasa, serta memaksa Jepang menyerah secara resmi pada 2 September 1945, dan mengakhiri Perang Dunia II.

Jika kita balik ke sejarah Perang Dunia, Perang Dunia II mengajarkan dunia tentang bahanya ekstremisme, nasionalisme berlebihan, dan kegagalan diplomasi.

Baca juga: Temuan Ribuan Amunisi Sisa Perang Dunia II di Cilacap, Ternyata Buatan Negara Adidaya Tahun 1933

Perang ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga perdamaian dan kerja sama Internasional agar tragedi serupa tidak terulang kembali.

Kini, di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat, mengenal kembali sejarah Perang Dunia II menjadi sangat relevan. 

Hal ini dapat menjadi peringatan bagi dunia agar selalu berhati-hati dan mengutamakan dialog serta perdamaian demi menghindari terjadinya Perang Dunia III yang akan membawa dampak lebih dahsyat.

(Serambinews.com/Gina Zahrina)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved