Rekomendasi Wisata di Banda Aceh

Rekomendasi Wisata di Banda Aceh untuk Libur Muharram, dari Alam hingga Religi, Uang Masuk Murah!

Berikut beberapa rekomendasi wisata alam hingga religi di Banda Aceh, bisa jadi opsi jika kamu berkunjung ke Tanah Rencong.

|
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/SARA MASRONI
Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Banda Aceh, menjadi wisata religi yang kerap didatangi oleh wisatawan. 

Museum Tsunami Aceh memberlakukan penyesuaian harga tiket masuk dan jasa layanan berdasarkan ketentuan Qanun Nomor 4 Tahun 2024 tentang Pajak Aceh dan retribusi Aceh dengan rincian harga:

  • Anak-Anak/Pelajar Rp. 3.000,-
  • Dewasa Rp. 5.000,-
  • Wisatawan Mancanegara Rp. 20.000,-

Baca juga: Air Terjun Pria Laot Jadi Primadona Wisata Alam di Sabang, Akses ke Lokasi Bikin Gairah Adrenalin

Museum ini dibuka dari Sabtu s/d Kamis, Jumat tutup.

Adapun jam oprasionalnya mulai pukul 09.00-12.00 & 14.00-16.00 WIB.

Penampakan salah satu sisi lorong tsunami di Museum Tsunami Aceh.
Penampakan salah satu sisi lorong tsunami di Museum Tsunami Aceh. (SERAMBINEWS.COM/GINA ZAHRINA)

3. Kapal PLTD APUNG

Destinasi selanjutnya adalah Kapal PLTD Apung, letaknya tidak jauh dari Museum Tsunami.

Kapal ini merupakan Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung yang merupakan kapal generator listrik tenaga diesel milik PLN.

Pada saat tsunami tahun 2004 silam, kapal PLTD berbobot 2.600 ton, dengan panjang 63 meter, dan luas 1.600 meter persegi itu berlabuh di Ulee Lheuu namun terbawa gelombang tsunami sejauh 5 km hingga berada di Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.  

Saat ini, Kapal PLTD Apung menjadi destinasi yang kerap dikunjungi wisatawan jika berkunjung ke Aceh.

Bisa dikatakan, PLTD Apung selain menjadi wisata sejarah juga memuat tentang informasi kebencanaan tsunami di bagian ruang dalamnya. 

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke situs tsunami PLTD Apung, adapun harga tiket anak dan dewasa Rp 3.000, kelompok pelajar Rp. 2.000, anak dan dewasa (hari libur) Rp. 5.000 sementara anak di bawah 5 tahun gratis. 

Jadwal oprasional mulai pukul 08.30 - 12.00 hingga 14.00 - 17.00 sementara hari Jumat pukul : 14.00-17.00

Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung, monumen bersejarah yang berada di Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, Kamis (24/10/2024).
Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung, monumen bersejarah yang berada di Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, Kamis (24/10/2024). (SERAMBINEWS.COM/Syifa Salsabila)

4. Kapal di Atas Rumah Lampulo

Masih di seputar Kota Banda Aceh, ada satu situs bekas tsunami yang menjadi ikonik hingga kini, yakni kapal di atas rumah, Lampulo.

Kapal ini menjadi saksi bisu dari betapa dahsyatnya gelombang air ini adalah sebuah kapal kayu nelayan yang terdampar di atas rumah milik seorang warga, yang biasa disebut dengan “kapal diatas rumah”.

Kapal ini berbobot 20 ton, dengan panjang 25 meter dan lebar 25,5 meter yang berlokasi di Jalan Tanjung, Gampong Lampulo, Banda Aceh.

Berada ditengah permukiman warga yang begitu padat, kapal diatas rumah ini juga menjadi monumen bersejarah dari bencana tsunami yang terjadi pada 2004 silam. 

Sebelum bencana itu terjadi, kapal kayu tersebut berada di pelabuhan ikan sedang dilakukan perbaikan.

Kapal di Atas Rumah
Kapal di Atas Rumah (Dispar Banda Aceh)

5. Pantai Ulee Lheue

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved